Jakarta – PT Syailendra Capital memprediksi adanya potensi penurunan pembagian total dividen di 2024 atas laba bersih tahun 2023 yang disebabkan oleh penurunan Earnings per Share (EPS) atau laba per saham sektoral secara kumulatif sebanyak 17 persen year on year (yoy).
“Kami melihat adanya potensi penurunan jumlah dividen yang dibagikan pada 2024 oleh emiten di berbagai sektor. Hal ini dikarenakan earnings yang turun pada sebagian besar perusahaan, tercermin dari EPS sectoral, walaupun kebijakan payout ratio cenderung tetap,” tulis manajemen Syailendra dalam risetnya, 17 April 2024.
Syailendra menyebut, pemicu dari turunnya dividen di tahun 2024, disebabkan oleh tujuh dari 11 sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan EPS 2023.
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Pembagian Dividen Bank BJB
Meski begitu, sektor finansial atau keuangan masih mampu mencatatkan kenaikan dividen di tahun 2024 yang tercermin dari pertumbuhan EPS sebanyak 12 persen secara yoy. Di sisi lain, ada potensi dividen yang menarik dari sektor energi khususnya oil and gas di tengah normalisasi EPS.
Adapun, empat saham perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tidak absen dalam pembagian dividen tahun ini.
Baca juga: Cinema XXI Siap Tebar Dividen Rp666,76 Miliar Setara 97 Persen Laba 2023
BBRI, misalnya, telah memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak Rp48,1 triliun atau setara dengan 79,63 persen dari laba tahun 2023. Sementara, BMRI telah membagikan dividen senilai 60 persen dari laba bersih tahun 2023 atau sebesar Rp33,03 triliun.
Sedangkan, BBNI memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak Rp10,45 triliun atau sebanyak 50 persen dari laba bersih. Serta, BBCA membagikan dividen setara dengan 68,35 persen dari laba bersih atau setara dengan Rp33,28 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama