Jakarta – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) telah mengumumkan kinerja keuangannya untuk tahun buku 2023, di mana BREN mampu mencatat laba bersih setelah pajak yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 17,9 persen menjadi USD107,4 juta dari USD91,1 juta pada tahun lalu.
Direktur Utama BREN, Hendra Soetjipto Tan, mengatakan bahwa, laba bersih BREN tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih konsolidasi yang tercatat sebesar USD594,9 juta atau naik 4,4 persen yoy.
“Kami mencatat pendapatan sebesar USD594,9 juta atau naik 4,4 persen yoy, yang terutama disebabkan oleh peningkatan produksi listrik panas bumi sebesar 3,4 persen dan pertumbuhan tarif Salak, Darajat, dan Wayang Windu,” ucap Hendra dalam keterangan resmi di Jakarta, 19 Maret 2024.
Baca juga: Naik 28,47 Persen, PGE Cetak Laba USD163,57 Juta di 2023
Selain itu, dengan disiplin biaya yang kuat telah membuka jalan bagi pertumbuhan EBITDA tahun 2023 sebesar 6,1 persen yoy dan mencapai rekor tertinggi sebesar USD501,9 juta yang menyebabkan meningkatnya margin EBITDA menjadi 84 persen dari 83 persen pada tahun sebelumnya.
BREN juga turut mencatat adanya kenaikan pada beban sebelum beban keuangan dan pajak konsolidasi sebesar USD5,7 juta atas sumur-sumur baru Salak, Darajat dan Wayang Windu yang telah dioperasikan pada tahun 2022, terutama disebabkan oleh kenaikan beban penyusutan.
“Kenaikan tunjangan produksi kepada PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebesar USD1,7 juta yang disebabkan oleh kenaikan pendapatan dan laba operasional bersih dan kenaikan beban konsultan dan teknisi sebesar USD1,9 juta,” imbuhnya.
Sementara itu, beban keuangan naik sebesar 60,4 persen yoy menjadi USD136,5 juta pada tahun 2023 dari USD85,1 juta tahun 2022. peningkatan tersebut disebabkan oleh perusahaan yang mulai membukukan beban bunga untuk periode selama 12 bulan atas pinjaman dari Bangkok Bank Public Company Limited yang penarikannya dilakukan pada bulan Desember 2022.
Baca juga: Harga Saham BREN Melonjak hingga 700 Persen, Begini Tanggapan BEI
Adapun, total aset BREN tercatat mencapai USD3.508,4 juta dibandingkan dengan tahun lalu yang senilai USD3.393,7 juta, disertai dengan profil neraca yang lebih kuat dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas turun menjadi sebesar 2,3 kali pada tahun 2023 dibandingkan dengan 4,01 kali pada tahun 2022.
“Hal ini mencerminkan kemampuan finansial kami untuk mendukung rencana ekspansi kami di tahun-tahun mendatang,” ujar Hendra. (*)
Editor: Galih Pratama