Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal akan bergerak mixed dan menguat terbatas dalam rentang 7.160 hingga 7.290 pada hari ini (18/1).
“Pada perdagangan IHSG Rabu (17/1), IHSG ditutup turun 0,58 persen atau minus 42,15 poin di level 7.200. IHSG hari ini (18/1) diprediksi bergerak mixed dan menguat terbatas dalam range 7.160-7.290,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 18 Januari 2024.
Selanjutnya, pelemahan IHSG tersebut juga sejalan dengan aksi profit taking investor asing di seluruh pasar senilai Rp1,07 triliun.
Baca juga: Pengumuman! OJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pasar Modal, Berikut Rinciannya
Ratih melihat, sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Januari 2024 memutuskan kembali menahan suku bunga pada level 6 persen, suku bunga deposit facility sebesar 5,25 persen dan lending facility sebesar 6,75 persen, di mana suku bunga tetap dalam empat bulan beruntun.
“Di sisi lain, pasar ekuitas merespons negatif potensi tingkat suku bunga tinggi yang berlangsung lebih lama. Pasalnya, The Fed mempertimbangkan untuk tidak terlalu dini menurunkan suku bunga menimbang data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang masih solid,” imbuhnya.
Sedangkan dari mancanegara, Inggris mencatatkan inflasi tahunan pada Desember 2023 sebesar 4 persen atau kenaikan pertama sejak 10 bulan terakhir dari posisi bulan sebelumnya sebesar 3.9 persen, dan inflasi inti pada periode yang sama tetap pada level 5,1 persen.
Baca juga: BEI Targetkan Investor Pasar Modal Syariah Tembus 1 Juta di 2024, Begini Jurusnya
Adapun dari Asia, pada kuartal IV-2023, China melaporkan pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 5,2 persen lebih tinggi dari kuartal sebelumnya di level 4,9 persen namun berada di bawah konsensus 5,3 persen.
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi China di tahun 2023 tumbuh sebesar 5,2 persen, rilis tersebut membawa indeks Hang Seng terkoreksi 3,68 persen dan menjadi penurunan terdalam sejak November 2022. (*)
Editor: Galih Pratama