Jakarta – Ekonom Senior sekaligus Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri mengungkapkan ekonomi Indonesia mulai terpantau melambat. Salah satunya ditandai dengan melemahnya konsumsi masyarakat.
Chatib menjelaskan bahwa saat ini masyarakat cenderung mengurangi permintaan pada barang secondary dan tersier. Hal ini juga diikuti dengan melambatnya tingkat tabungan.
“Sejalan dengan data baru Mandiri Spending Index yang menunjukkan pattern konsumsi mulai defensif di mana porsi terbesar itu orang konsumsi makanan. Dan itu ciri ekonomi yang mulai melambat dia kalau mengurangi permintaan terhadap secondary dan tersier goods. Jadi porsi terbesar konsumsinya adalah makanan,” ujar Chatib dalam Economic Outlook, Jumat 22 Desember 2023.
Baca juga: Soal Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani: Jangan Sampai APBN jadi Sumber Masalah
Di samping itu, lanjut Chatib, kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah sudah tepat. Misalnya saja, adanya bansos BLT yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat, untuk menjaga daya beli masyarakat miskin.
“Artinya kita bisa lihat adanya tekanan pada konsumsi. Karena itu apa yang dilakukan pada kebijakan fiskal saya kira itu sangat tepat. Misalnya dengan BLT, cash transfer dan lain-lain untuk pertahankan konsumsi,” paparnya.
Seperti diketahui, Mandiri Spending Index (MSI) mencatat tren masyarakat kelas menengah bawah ‘makan’ tabungan terjadi sejak April 2023 dan masih akan berlanjut hingga tahun 2024. Adapun, jumlah tabungan tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Adapun, konsumsi menjelang akhir tahun menunjukkan kenaikan. Memasuki awal Desember, Mandiri Spending Index (MSI) mencatatkan angka 188,2, menunjukkan bahwa belanja masyarakat 88,2 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi (Januari 2020).
Secara bulanan, nilai belanja masyarakat di November 2023 mencatatkan angka 177,8 lebih tinggi 40,1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (MSI Juli 2023 mencatatkan sebesar 126,9).
Baca juga: Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Fokus Tingkatkan Dua Sektor Ini
Secara kelompok pendapatan, belanja masyarakat dari kelompok terbawah—konsumen dengan saldo tabungan di bawah Rp 1 juta mulai menunjukkan perlambatan. Secara bulanan, belanja masyarakat kelompok terbawah di November sedikit lebih rendah dibandingkan bulan Oktober 2023.
Di sisi lain, penurunan tingkat tabungan kelompok ini yang sejak Mei terus tergerus mulai melandai. Hal ini menunjukkan bahwa berkurangnya tabungan masyarakat kelompok bawah mulai berdampak pada belanja mereka.
Sementara itu kelompok menengah mereka dengan saldo tabungan Rp1-10 juta relatif stabil dan berada pada kisaran 166,4. (*)
Editor: Galih Pratama