Terus Menguat, IHSG Ditutup Tembus ke Level 7.219

Terus Menguat, IHSG Ditutup Tembus ke Level 7.219

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan ditutup pada zona hijau di level 7219,66 atau menguat 0,44 persen dari dibuka pada level 7187,84 pada pembukaan perdagangan hari ini (20/12). 

Berdasarkan statistik RTI Business perdagangan IHSG hari ini, tercatat sebanyak 254 saham terkoreksi, 260 saham menguat, dan 251 saham tetap tidak berubah.

Sebanyak 21,58 miliar saham diperdagangkan dengan 1,19 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp14,37 triliun. 

Baca juga: MAMI: Pemilu 2024 Bawa Dampak Positif Untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Pasar Saham RI

Di mana, hampir seluruh sektor juga mengalami penguatan, diantaranya adalah sektor bahan baku menguat 2,69 persen, sektor transportasi menguat 1,88 persen, sektor infrastruktur menguat sebesar 0,92 persen, sektor energi menguat 0,38 persen.

Kemudian, sektor teknologi menguat 0,35 persen, sektor properti menguat 0,33 persen, sektor siklikal menguat 0,26 persen, dan sektor keuangan menguat 0,12 persen.

Sedangkan, tiga sektor lainnya mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor non-siklikal melemah 0,42 persen, sektor industrial melemah 0,30 persen, dan sektor kesehatan melemah 0,09 persen.

Kemudian, hampir seluruh indeks mengalami penguatan, dengan IDX30 menguat 0,05 persen menjadi 489,89, LQ45 menguat 0,35 persen menjadi 962,98, JII menguat 1,02 persen menjadi 537,53. Sedangkan SRI-KEHATI melemah 0,20 persen menjadi 429,00.

Baca juga: Berkat Jurus Ini, BEI Laporkan Investor Pasar Modal Tembus 11,9 juta

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE), dan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO). Sedangkan saham top losers adalah PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD), PT Mitra International Resources Tbk (MIRA), dan PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK). (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News