Menurunnya pendapatan XL pada semester pertama 2015 jadi penyebab XL di tengah tahun masih merugi. Dwitya Putra
Jakarta – PT XL Axiata (XL) pada semester pertama tahun ini mengalami penurunan pendapatan sebesar 4,05% dari Rp11,54 triliun menjadi Rp11,09 triliun.
Kondisi tersebut semakin membuat kerugian XL di semesster pertama semakin besar dengan tercatat meningkat 79,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp835,37 miliar dari Rp464,55 miliar.
Mengutip rilis yang dipublikasi XL, Jumat, 14 Agustus 2015, jika dilihat perkuartal, kerugian selama kuartal kedua 2015 tercatat sebesar Rp93 Milliar merupakan dampak dari melemahnya Rupiah. Tanpa memperhitungkan dampak dari transaksi Forex yang belum direalisasikan serta hasil pajak, maka XL mencatat keuntungan sebesar Rp162 Milliar.
Meski begitu, perseroan berhasil peningkatan ARPU sebesar 25% dari Rp24,000 pada semester pertama tahun 2014 menjadi Rp30.000 pada periode yang sama tahun 2015. Total pengisian ulang (reload) XL Tunai juga mengalami peningkatan sebesar 13% dibandingkan awal tahun hanya 0,2%.
Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini menyatakan perseroan akan terus fokus untuk menjadi yang terdepan pada layanan mobile internet di Indonesia dengan meningkatkan adopsi pengguna layanan Data dan mendorong pertumbuhan trafik penggunaaan layanan Data.
“Pertumbuhan trafik layanan Data kami tumbuh 65% pada semester pertama tahun 2015 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dengan total pengguna layanan Data mencapai 28 juta atau 61% dari total jumlah pelanggan,” ungkapnya.
Menurut Dian, peningkatan jumlah pengguna smartphone telah berhasil mendorong adopsi penggunaan layanan Data di Indonesia. Pada akhir semester pertama 2015, penetrasi smartphone XL tumbuh sebesar 36%. Pengguna ponsel pintar (smartphone) XL juga tumbuh sebesar 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan saat ini telah mencapai 16,3 juta pengguna. (*)
@dwitya_putra14