Jakarta–Dalam rangka meningkatkan daya dorong untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Seribu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu bersama dengan Sineas Muda Indonesia (SMI) pada akhir tahun 2015 membuat Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Terintegrasi.
Dalam hal ini, Pemkab Kepulauan Seribu dan SMI telah memperoleh dukungan dari beberapa stakeholder. Kemudian, para stakeholder menginisiasi sebuh forum yang bertujuan untuk menyinergikan program dari masing-masing instansi yang mempunyai kepedulian untuk mengembangkan daya dukung industri kreatif di Kepulauan Seribu dalam meningkatkan promosi bagi Kepulauan Seribu melalui kreatifitas pembuatan film oleh anak muda.
“Disebut terintegrasi karena hasil pembuatan film akan dipergunakan untuk membangun perekonomian dan daya dukung wisata di Kepulauan Seribu,” ujar Leader Project Gerakan 1.000, Ivonny di Jakarta, Senin, 20 Juni 2016.
Program pengembangan ekonomi kreatif terintegrasi ini memperoleh dukungan dari beberapa kementerian dan lembaga seperti, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI melalui program percepatan pengembangan ekonomi kreatif daerah melalui film sebagai lokomotif, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia RI melalui program revolusi mental dan gerakan pembangunan masyarakat, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya RI melalui program gerakan budaya bersih senyum, Kementerian Pariwisata RI melalui program dukungan pengembangan destinasi wisata kelautan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui program pengembangan destinasi wisata kelautan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui program pengembangan perfilman Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta melalui program pengendalian inflasi daerah (klaster sektor perikanan), pengembangan ekonomi lokal (PEL) dan gerakan nasional non tunai (GNNT), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui adopsi Karang dan Rumah Ikan, Badan Ekonomi Kreatif melalui program pengembangan ekonomi kreatif (film), Pasific Asia Travel Association (PATA) chapter Indonesia melalui program dukungan destinasi wisata kelutab, Bank DKI melalui program dukungan layanan keuangan di Kepulauan Seribu, dan Telkom melalui dukungan smart island.
Nantinya, bentuk dukungan yang akan dilaksanakan melalui forum Gerakan 1.000 ini seperti, pengembangan industri kreatif perfilman bagi anak muda oleh SMI. Lalu, upgrading mindset dan perilaku masyarakat pulau Seribu untuk meningkatkan daya dukung pariwisata melalui gerakan revolusi mental dan gerakan pembangunan desa semesta serta gerakan budaya bersih senyum. Kemudian, program pengendalian inflasi daerah dan program pengembangan ekonomi ekonomi lokal.
Ada juga, gerakan nasional nontunai untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat Kepulauan Seribu bersama perbankan di DKI Jakarta.
Selain itu, gerakan 1.000 ini juga melakukan peningkatan aksesibilitas dan kecepatan informasi bagi masyarakat Kepulauan Seribu melalui fasilitasi infrastruktur smart island.
“Yang terakhir juga penciptaan kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap ecowisata di Kepulauan Seribu,” jelasnya.
Ia mengungkapkan berdasarkan rencana tersebut, sejak awal Januari 2016 telah dilakukan berbagai kegiatan awal untuk inisiasi program, diantaranya Penandatanganan Deklarasi Gerakan 1.000 oleh Bupati serta stakeholder yang terlibat, prosesi penyerahan rumah ikan & adopsi katang kepada sponsor Gerakan 1.000, pelaksanaan workshop 1.000 foto dan film pendek di Pulau Karya, pameran hasil workshop foto anak-anak pulau dalam malam kepedulian Pulau 1.000, Focus Group Discussion dan identifikasi rantai nilai sektor perikanan perikanan serta mapping pelaku usaha di Kepulauan Seribu, dukungan infrastruktur pendidikan dalam rangka peningkatan inovasi di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan sekolah/madrasah di Kepulauan Seribu, yang terakhir penandatanganan MoU untuk mendukung pengembangan Kepulauan Seribu sebagai smart island.
(*) Dwitya Putra