Pasar Tunggu Kebijakan Suku Bunga BI, IHSG Berpotensi Terkoreksi

Pasar Tunggu Kebijakan Suku Bunga BI, IHSG Berpotensi Terkoreksi

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (23/8) akan berpotensi mengalami penguatan secara terbatas, namun koreksi juga menghantui, dengan level support 6.889 dan level resistance 6.977.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.889–6.977. Hati hati, potensi koreksi mengintai ya,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 24 Agustus 2023.

Baca juga: Manulife Aset Manajemen Indonesia Ramal IHSG Bisa Sentuh Level Segini di Akhir Tahun

Pilarmas melihat, pasar sedang menanti arah kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI) sehubungan dengan suku bunga acuannya yang akan rilis hari ini. Keputusan BI terhadap suku bunga acuan tentunya sebagai upaya menjaga stabilitas moneter dalam negeri.

“Dengan sejumlah indikator ekonomi dalam negeri yang terus solid tentunya ini akan menjadi pertimbangan BI untuk memutuskan terhadap suku bunga acuannya untuk naik, tetap atau turun,” lanjut manajemen Pilarmas Investindo Sekuritas.

Namun demikian meskipun BI, menurut Pilarmas Investindo Sekuritas memiliki ruang untuk menurunkan suka bunga namun secara konsesus di prediksi suku bunga acuannya tetap di level 5,75 persen.

“Pasar berharap apapun keputusan BI sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi”.

Baca juga: 3 Sektor Ini Bakal Dongkrak IHSG hingga Akhir Tahun

Saat ini fokus utama pasar adalah melihat, sejauh mana BI mampu bertahan di tengah minimnya spread antara The Fed dan BI yang hanya berkisar 25 bps.

Dengan risiko yang jauh lebih besar di Indonesia, tentu daya tarik akan semakin mengecil dan memicu repatriasi dana asing yang jauh lebih besar, sehingga diperkirakan rupiah akan mengalami pelemahan.

Adapun, capital outflow di pasar saham dan obligasi saat ini sudah mencapai hampir Rp6,79 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News