Jakarta – Isu kelangkaan gas LPG 3 kg bersubsidi belakangan ramai dibicarakan. Bahkan terdapat antrean panjang di beberapa daerah akibat langkanya gas LPG 3 kg bersubsidi. Kelangkaan ini pun sudah sampai di telinga Presiden Jokowi hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Pihak Pertamina pun mengakui, konsumsi gas LPG subsidi 3 kg pada Juli 2023 memang mengalami peningkatan sebesar 2%. Namun demikian, pihak Pertamina tetap menjaga pasokan agar tetap aman. Dan dipastikan dalam satu minggu ke depan pasokan gas LPG 3 kg akan berangsur normal.
“Memang Juli itu ada peningkatan konsumsi sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu. Kita sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat,” ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam pernyataannya belum lama ini.
Saat ini, Pertamina melakukan upaya untuk menjaga stok LPG melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran LPG dan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran.
Baca juga: Aduan Gas Melon Langka, Jokowi: Hanya untuk Warga Kurang Mampu
Menyikapi hal ini, perwakilan dari DPR pun ikut melakukan pemantauan ke daerah yang memang diduga mengalami kelangkaan gas LPG 3 kg. Saat berkunjung ke Daerah Pemilihan (Dapil) nya di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, (29/7), Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengecek pangkalan LPG dan menemukan ketersediaan pasokan di daerahnya aman.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sebelumnya juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan gas elpiji pada Jumat (28/7). Sidak untuk meninjau stok elpiji dilakukan bersama pihak Pertamina. “Saya minta Pemkab gerak cepat karena saya lihat pangkalan stok masih aman, lalu dimana ini yang bilang langka-langka, tidak ada,” ucap Faisol.
Faisol mengingatkan jangan ada lagi narasi yang menyampaikan bahwa gas LPG langka, karena di pangkalan buktinya pasokan aman dan cukup. “Yang terpenting adalah distribusinya, jangan sampai LPG gas melon itu juga salah sasaran, malah dikonsumsi oleh restoran-restoran besar, tidak tepat itu,” ucap politikus PKB tersebut,
Faisol juga mengapresiasi pemda dan pihak Pertamina yang sudah melakukan sidak kemarin, untuk memastikan bahwa pasokan aman dan cukup. “Memang harus seperti itu, pemda dan Pertamina gerak cepat untuk mengecek stok di lapangan, dan alhamdulillah stok aman,” ungkapnya. (*)