Jakarta – PT Bank Hibank Indonesia (hibank) anak usaha bank digital dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) akan berfokus pada pemberdayaan ekosistem UMKM di Indonesia.
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini menyatakan dalam lima tahun ke depan BNI akan lebih ke arah SME (small medium enterprise) yang fokus ke digital.
“Karena SME ini memang kita harus melayani pake digital jadi itulah sebabnya kita fokus untuk gedein hibank, dalam arti kita mau bank digital yang kuat secara fundamental jadi dia harus profit dia harus risikonya terukur,” ujar Novita kepada wartawan usai Rapat Umum Anggota IBI, dikutip Rabu 5 Juli 2023.
Novita mengakui, di tengah persaingan dengan bank-bank digital lainnya yang menawarkan bunga tinggi, guna mencapai likuiditas hibank memiliki strategi funding tersendiri yang tidak akan bergantung pada induk perusahaan.
“Jadi nggak tergantung sama induknya, tapi dia (hibank) harus bisa punya positioning untuk nge-grab fundingnya dan tidak hanya saingan harga bunga. Kita lebih dari menonjolkan dari sisi kapabilitas mobile-nya. Jadi misalnya, mobile yang nanti ada di hibank ini bisa melayani SME tuh butuhnya apa. Jadi kita nggak perang harga,” ujarnya.
Lebih lanjut, hibank akan menyasar secara khusus kepada SME yang memiliki ekosistem. Ia menyebut hibank tidak akan merambah ke SME yang di rural atau pedesaan. Namun, hibank akan menambah ekosistem yang memiliki value chain, seperti pasar atau toko-toko kecil.
Novita menambahkan, saat ini hibank masih fokus untuk membangun teknologi dan fundamental bank.
“Kita fokus bangun teknologi, kita benerin fundamental, funding franchise-nya,” jelasnya.
Sebagai informasi, PT Bank Mayora resmi berganti nama menjadi PT Bank Hibank Indonesia. Pergantian ini sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Mayora tanggal 6 Januari 2023 dan 11 April 2023.
Pergantian nama dan logo ini dilakukan setelah BNI resmi mencaplok 63,92% saham Bank Mayora pada 18 Mei 2022.(*)
Editor: Galih Pratama