Perusahaan Modal Ventura Indonesia Gandeng Lembaga Malaysia

Perusahaan Modal Ventura Indonesia Gandeng Lembaga Malaysia

Jakarta–Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), salah satu lembaga pemerintah Malaysia yang bertanggung jawab dalam pengembangan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam negeri, mengumumkan kemitraan strategis dengan Kejora, perusahaan modal ventura di Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut mencakup kesepakatan untuk memfasilitasi kesempatan ekspansi bisnis yang sinergis dan saling menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan terafiliasi di kedua negara.

“MDEC berkomitmen untuk menerapkan pendekatan sinergis yang menghubungkan kepemimpinan MDEC dalam bidang ekonomi digital, akses terhadap pasar, serta pembuatan hak milik intelektual, dengan keahlian Kejora terkait ekosistem pendanaan di Indonesia,” kata CEO MDEC Dato’ Yasmin Mahmood dalam siaran persnya, kemarin.

Dia menjelaskan, MDEC akan menyediakan akses bagi Kejora dan perusahaan terafiliasi terhadap klien potensial maupun jaringan pemodal; soft lending platform; dan dukungan informasi terkait sumber keuangan, mitra, dan model bisnis di Malaysia. Demikian juga dengan Kejora yang siap menyediakan dukungan serupa bagi MDEC di Indonesia.

Pendiri Kejora Group, Andy Zain mengatakan, ini merupakan kesempatan bagi kedua pihak untuk saling belajar. “Kami senang dengan kemitraan yang dijalin mengingat hal tersebut memungkinkan kami untuk terus membangun dan berinvestasi pada start up teknologi melalui penciptaan sebuah ekosistem teknologi bagi para pengusaha, investor, inkubator, event space, dan co-working space. Kami berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam rancangan digital nasional,” kata dia.

Sektor ­e-commerce di Indonesia telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Namun demikian, permasalahan kekurangan modal yang berkepanjangan tetap serupa. Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di industri ­e-commerce menurun signifikan dalam dua tahun terakhir. Pemerintah Indonesia bertindak cepat dengan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 44 Tahun 2016 tentang Daftar Negatif Investasi untuk menarik lebih banyak investasi asing. MDEC dan Kejora berharap kesepakatan ini mempercepat pengembangan start up di Indonesia.

Acara ini juga menandai peranan penting MDEC dalam memfasilitasi tiga aliansi antara perusahaan teknologi Indonesia dan Malaysia, yang ditandai dengan seremonial pertukaran dokumen yang mencakup kesepakatan untuk bekerja sama. Aliansi yang terjalin, antara lain:

1. PT Sigma Cipta Ceraka atau Telkom Sigma dan TriAset Sdn Bhd.
Kedua pihak menilik kemungkinan bekerja sama dalam melokalkan situs berbasis solusi perbendaharaan (treasury) terkini milik TriAset.

2. Jocom Mshopping Sdn Bhd dan Lojai.com.
Nota kesepahaman menegaskan pengakuisisian saham Lojai.com oleh Jocom, sebagai langkah awal memasuki Indonesia, dengan menciptakan peramban berbasis situs daring dan mobile commerce.

3. IFCA Property365 Indonesia dan PT Sindeli Propertindo Abadi.
PT Sindeli Propertindo Abadi menelusuri kemungkinan berinvestasi pada perangkat lunak IFCA untuk mewujudkan solusi bisnis real estate IFCA bagi bauran proyek pengembangan PT Sindeli yang berlokasi di Pasar Rebo, Jakarta Timur. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News