IHSG Dibuka Menguat 0,07%, Sinyal Mau Rebound?

IHSG Dibuka Menguat 0,07%, Sinyal Mau Rebound?

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (7/6) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat tipis 0,07% pada level 6623,65 dari dibuka pada level 6619,06 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 397 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp220 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 75 saham terkoreksi, sebanyak 178 saham menguat dan sebanyak 225 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat bahwa IHSG diprediksi akan mengalami Trend bearish, selama di bawah 6.815 dan IHSG closing di level 6.618, di bawah 5 day MA (6.640).

Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, candle inverted hammer. Investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp200,46 miliar. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp2,11 triliun dan Net Foreign Buy Rp21,32 triliun (ytd).

“Level resistance berada 6.662/6.715 dengan support 6.601/6.566,” ucap Retail Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra dalam keterangan resmi di Jakarta, 7 Juni 2023.

Pada perdagangan kemarin (6/6) bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam setelah pada malam sebelumnya bursa AS mencatat koreksi.

Terlihat dari Nikkei dan Kospi yang naik cukup signifikan sementara di sisi lain bursa Australia (S&P/ASX 200 dan All Ordinaries) terkoreksi lebih dari 1%. Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan kenaikan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 4,1%, di atas ekspektasi, serta hari ini Indonesia akan mengumumkan cadangan devisa per Mei 2023.

Sedangkan, dari sisi indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis sebesar 0,03%, begitu juga dengan S&P 500 yang menguat sebesar 0,24%, sementara indeks Nasdaq naik sebesar 0,36%.

Adapun, Dow Jones naik tipis seiring dengan penurunan lebih dari 2% pada saham Merck dan UnitedHealth yang memberikan tekanan pada rata-rata saham blue-chip. Nanti malam AS akan mengumumkan neraca perdagangan per April 2023 serta Kanada akan memutuskan suku bunga. (*)

Related Posts

News Update

Top News