Jakarta – PT Amman Mineral Internasional Tbk (Perseroan) telah menyelenggarakan investor gathering terkait perencanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang akan dilakukan pada Juni ini, dimana nantinya perseroan berpotensi akan meraup dana hingga Rp12,93 triliun.
Emiten energi yang nantinya menggunakan kode saham AMMN ini akan melepas sebanyak-banyaknya 7,28 miliar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga saham yang ditawarkan oleh Perseroan akan berada pada rentang harga Rp1.650 hingga Rp1.775 per saham.
Presiden Direktur AMMAN, Alexander Ramlie, mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.
“Pengembangan usaha AMMAN, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia,” ucap Alexander dikutip, 1 Juni 2023.
Adapun, masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai 31 Mei hingga 16 Juni 2023 mendatang dan masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni hingga 3 Juli 2023.
Nantinya, AMMAN akan akan tercatat di Papan Perdagangan Utama Bursa Efek Indonesia(BEI)
menggunakan kode saham AMMN dan menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra