Jakarta – Para pemimpin G7 akhirnya bertemu dan menggelar sejumlah rapat khusus di Hiroshima, Jepang, Kamis (18/5). Selama tiga hari, mereka berusaha membentuk front persatuan untuk menghadapi Rusia dan China yang selama ini tidak selaras dengan kepentingan sekutu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe biden juga hadir diantara para pemimpin G7 meski tengah menghadapi situasi pelik perihal anggaran domestic negaranya.
Menariknya, ketika KTT G7 berlangsung pada Jumat (19/5/2023), invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung selama 15 bulan akan menjadi agenda utama.
“Akan ada diskusi tentang keadaan di medan perang,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, melansir VOA Indonesia.
Menurutnya, para pemimpin G7 akan berfokus pada upaya lebih jauh dengan memperketat sanksi kepada Rusia yang menurut statistik resmi telah menyebabkan ekonomi Rusia berkontraksi 1,9 persen lagi pada kuartal terakhir.
G7 telah mengadopsi batasan harga minyak mentah Rusia, sehingga menurunkan pendapatan sekitar 43 persen, menurut angka Badan Energi Internasional.
“Para pemimpin akan berupaya menutup celah yang membantu Presiden Vladimir Putin mendanai perang yang terus berkecamuk,” pungkasnya. (*)