Jakarta – Sandiaga Salahuddin Uno diisukan masuk senagai daftar calon wakil presiden 2024. Pria yang akrab disapa Sandi Uno ini diketahui sebagai salah satu pemegang saham di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Namun demikian, perusahaan yang dimilikinya tersebut mencatakan kinerja yang kurang baik. Emiten berkode sandi SRTG ini mencatat kerugian hingga Rp4,4 triliun di kuartal I-2023 dibanding tahun sebelumnya yang masih membukukan laba Rp3,57 triliun.
Direktur Investasi SRTG, Devin Wirawan, mengungkapkan bahwa, penyebab dari adanya kerugian tersebut, dipicu oleh portofolio dari perusahaan SRTG yang terpengaruh dari volatilitas ekonomi global.
“Itu (kerugian) termasuk pengaruh market dari portofolio perusahaan Saratoga. Sekitar 85% investasi Saratoga masih dikontribusikan oleh tiga perusahaan blue chip,” ucap Devin dalam Public Expose di Jakarta, 15 Mei 2023.
Diketahui, ke-3 perusahaan blue chip tersebut diantaranya adalah Tower Bersama, Merdeka Copper, dan Adaro, dimana kinerja Merdeka Copper dan Adaro yang bergerak di sektor natural resources mengalami gejolak harga komoditas sebagai faktor eksternal.
Di samping itu, penyusunan kinerja yang dialami SRTG di kuartal I-2023, dipengaruhi oleh keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya yang anjlok hingga Rp5,1 triliun dari tahun sebelumnya yang untung Rp3,8 triliun.
Kemudian, beban usaha Saratoga di tiga bulan pertama 2023 tersebut juga turut meningkat menjadi Rp6,03 miliar dari periode sebelumnya yang tercatat Rp52,21 miliar.
Sehingga, berdasarkan kinerja tersebut, total aset perusahaan pun ikut menyusut menjadi Rp57,74 triliun di kuartal I-2023 dari Rp63,77 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra