Jakarta- Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3% di tahun 2023. Ketua KSSK Sri Mulyani menyebutkan, hal tersebut ditopang oleh meningkatnya mobilitas dan konsumsi masyarakat.
Tercatat, hingga kuartal I-2023 ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,03%. Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja ekspor yang tumbuh tinggi, hingga investasi yang berjalan baik.
“Kinerja ekspor tetap kuat, didorong migas yang tinggi dengan tujuan utama China, Amerika Serikat, dan Jepang,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin, 8 Mei 2023.
Sementara inflasi inti terus melambat menjadi 2,83% pada April 2023. Hal tersebut dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi dan imported inflation yang mengalami penurunan, juga pasokan agregat yang memadai dalam merespons kenaikan barang jdan jasa.
“Di sisi lain, inflasi yang berasal dari volatile food tetap terkendali di level 3,74%,” ungkap Menkeu.
Lebih lanjut, berbagai upaya stabilisasi harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran 2023 kemarin juga berjalan efektif dalam menurunkan inflasi pangan.
Ke depan, diperkirakan inflasi tetap terkendali, di mana inflasi inti pada 3±1% pada 2023, IHK akan kembali pada sasaran 3±1% lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
“Dengan perkembangan tersebut, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 ini diperkirakan akan bias ke atas, masih dalam kisaran 4,5% hingga 5,3%,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra