Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga sebagai Ketua ASEAN Capital Market Forum (ACMF) 2023, optimis ASEAN dapat menjadi kawasan ekonomi dengan pertumbuhan yang cepat, inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi meyakini bahwa ACMF sebagai kelompok regulator Pasar Modal dapat berkontribusi dalam proses transisi ke ekonomi rendah karbon, karena proses tersebut membutuhkan infrastruktur, teknologi, dan pembiayaan.
“ACMF juga akan memperkuat perannya untuk mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon dengan mengembangkan pedoman transisi yang akan memandu perusahaan agar proses transisi tersebut transparan dan kredibel,” ucap Inarno dalam keterangan resmi, 21 Maret 2023.
Selain itu, dalam pertemuan hari ini juga dibahas mengenai pengembangan pedoman Voluntary Carbon Market (VCM) yang berfokus pada aspek pengungkapan (disclosure) dan transisinya.
“Untuk dua topik penting tersebut, pedoman transisi dan pedoman VCM, kami meminta dukungan dari semua anggota untuk memastikan target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” imbuhnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data the ASEAN Green, Social, and Sustainability Bond Standards yang diperkenalkan pada 2017 dan 2018, per 15 Maret 2023, obligasi atau sukuk hijau, sosial, atau berkelanjutan berlabel ASEAN telah diterbitkan dengan nilai sebesar USD38,06 miliar.
Adapun, diskusi dalam pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya fungsi jaringan pengawasan aset digital ACMF sebagai respons terhadap meningkatnya peran aset digital di pasar keuangan dan perdagangan, sekaligus melindungi investor dari praktek yang merugikan akibat kurang memadainya regulasi dan pengawasan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra