Jakarta – Bank BUMN Didorong untuk bisa berkontribusi pada pemerataan ekonomi masyarakat terutama persoalan stunting. Salah satu bank BUMN yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, (BTN) terus berperan penting dalam menekan angka stunting di Indonesia.
Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul mengatakan, guna dapat berperan dalam program pemerintah terkait agenda menekan angka prevalensi stunting menjadi 14% di 2024, bank BTN menyatakan kesiapannya untuk menjadi koordinator bersama 10 Relawan Bakti BUMN.
Sebagai bagian dari BUMN, bank BTN selaku koordinator bersama 10 Relawan Bakti BUMN berkolaborasi untuk turut menekan angka stunting sebagai fokus program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Lebih lanjut, dia menyampaikan, bank BTN bersama 10 Relawan Bakti BUMN akan mendukung program pemerintah, yakni menekan angka prevalensi stunting di daerah dengan tingkat stunting yang tinggi, seperti Desa Kolbano, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dengan hadir dan berbakti secara langsung, kami berharap dapat turut menekan angka stunting di Desa Kolbano, NTT,” ucap Chaerul.
Kegiatan tersebut merupakan inisiasi Kementerian BUMN melalui program Relawan Bakti BUMN yang digelar serentak pada 7-10 Maret 2023. Program ini diharapkan bisa menjadi saluran untuk terlibat secara langsung dan memberikan bakti dalam pembangunan Indonesia melalui program TJSL.
Chaerul menyatakan, hingga kini NTT tercatat sebagai provinsi dengan angka stunting tertinggi, yakni mencapai 35,3% pada 2022. Angka ini masih jauh dari target pemerintah untuk menekan angka prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024.
Selain menekan angka stunting, beragam program yang akan dilakukan adalah perbaikan perpustakaan sekolah, pelatihan dan bantuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang tenun, hingga dukungan sarana kebersihan di pantai Kolbano.
“Kami menyadari bahwa untuk perbaikan stunting tidak hanya terkait perbaikan gizi, tapi juga menyangkut perlunya penambahan pengetahuan, ekonomi dan kebersihan. Kami mencoba untuk merangkum berbagai hal penting dalam program Relawan Bakti BUMN untuk NTT yang lebih baik,” tutup Chaerul. (*)