Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk atau Bank Sumut (BSMT) saat ini sedang melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 2,9 miliar lembar saham dan berpotensi meraih dana sebanyak Rp1,49 triliun.
Namun, CFA Investment Director Schroders Indonesia, Irwanti melihat rencana IPO Bank Sumut tersebut untuk saat ini masih belum menarik, karena masih memiliki pertumbuhan deposit sebesar kurang lebih 8-9% di bawah pertumbuhan kredit 12%.
“Nah eventually itu bank yang bukan top big bank nanti profitibilitynya akan turun gitu. Jadi kita melihatnya belum menarik untuk saat ini,” ucap Irwanti dalam sebuah diskusi di Jakarta, 18 Januari 2023.
Senada, Head of Research Surya Fajar Sekuritas, Raphon Prima menyatakan bahwa investor juga masih akan melihat dari sisi aset qualitynya, karena bank-bank pembangunan daerah umumnya memiliki risiko asset quality.
“Penambahan modal bisa saja memberikan ruang bagi bank untuk melakukan write-off dari aset-aset yang memiliki masalah,” ujar Raphon.
Meski begitu, kinerja Bank Sumut hingga triwulan III-2022 masih menunjukan kinerja yang positif diantaranya total aset Bank Sumut yang masih tumbuh 2,70% secara tahunan menjadi Rp40,62 triliun.
Adapun, laba bersih Bank Sumut juga meningkat menjadi Rp520,58 miliar atau naik 14,06% yoy, dimana laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga yang melonjak 26,94% menjadi Rp3,05 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra