Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa tantangan ekonomi yang akan dihadapi ke depan tidak semakin mudah. Keadaan ini tidak hanya akan dialami oleh Indonesia, melainkan juga level dunia.
Meski begitu, Jokowi melihat ada secercah harapan untuk Indonesia terus tumbuh di tengah masa sulit tersebut, salah satunya dengan terus memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, UMKM terbukti menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi negara Indonesia.
“Jangan sampai ada pendapat mengatakan Pemerintah tidak perhatian kepada yang mikro, yang kecil-kecil. Keliru besar sekali. Dari 500.000 sekarang sudah 13,5 juta (debitur), dan target saya untuk masuk ke 2024 mencapai diatas 20 juta (debitur),” ucap Jokowi di Istana Negara, Senin, 19 Desember 2022.
Upaya Pemerintah dalam memperkuat UMKM adalah melalui Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang hingga tahun ini telah mencapai 13,5 juta orang dari 500 ribu orang di tahun 2016.
Presiden turut menjelaskan bahwa jumlah peminjam PNM Mekaar hampir sebanyak 90% dilakukan oleh UMKM yang dikelola oleh ibu rumah tangga untuk kebutuhan usaha produktif. Misalnya, dipakai untuk berjualan kebutuhan pokok.
“Kalau sudah bisa masuk ke PNM Mekaar, lulus dari situ, bagus, naik ke masuk ke KUR. Artinya, nanti didorong untuk ke BRI, didorong ke BNI agar plafon kreditnya bisa lebih besar. Pasti dari sekian 13,5 juta itu pasti ada ratusan ribu yang bisa naik kelas setiap tahunnya,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Pemerintah juga telah memberikan KUR kepada para UMKM dimana hingga saat ini sebanyak 39,4 juta UMKM telah memanfaatkan hal tersebut. Presiden turut mengapresiasi sistem penyaluran KUR yang telah diklasterkan dan harapannya dapat dilaksanakan di semua sektor.
“Kita harapkan betul-betul dapat menyerap barang yang sebanyak-banyaknya dari kelompok-kelompok yang ada dan mendapatkan kepastian pasar, menurunkan risiko kredit pembiayaan usaha dari lembaga-lembaga penyalur KUR utamanya bank,” ujar Jokowi. (*)