Jakarta – Minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal saat ini semakin tinggi terutama di sektor teknologi. Sehingga setiap penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) saham teknologi selalu mendapat antusiasme yang tinggi dari investor.
Antusias yang tinggi tersebut juga dialami oleh salah satu perusahaan teknologi yang melakukan pencatatan saham perdana di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (5/12) yaitu PT Techno9 Indonesia Tbk (Kode saham: NINE). NINE, menjadi emiten ke-55 yang listed di BEI pada tahun 2022 ini.
R.A. Wisnu Widodo dan Ateng Effendi Irawan masing-masing dari penjamin emisi PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Elite Sukses Sekuritas mengatakan, masa Penawaran Umum NINE telah berjalan dengan lancar dan antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap IPO perusahaan teknologi tersebut.
Sehingga, kata dia, masa penawaran umum yang berlangsung selama 4 hari yang dimulai pada 28 November 2022 hingga 1 Desember 2022 itu, mendapat sambutan positif dan telah terjadi oversubscribed sebanyak 3,81 kali dari total saham IPO NINE, atau oversubscribed sebanyak 5,55 kali dari porsi pooling.
Wisnu Widodo dan Ateng Effendi dua-dua nya sepakat bahwa tingginya minat masyarakat terhadap IPO NINE karena keyakinan mereka terhadap pertumbuhan dan prospek usaha perseroan, dimana perusahaan saat ini terus melakukan proses pengembangan managed service, aplikasi kesehatan (Hospital Information System – HIS), aplikasi pendidikan dan juga memperkuat layanan aplikasi custom.
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 432.000.000 saham baru atau sebesar 20,03% dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO. Saham baru tersebut ditawarkan dengan Harga Penawaran sebesar Rp75,- per saham sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp32,4 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan sebagai Modal Kerja Perseroan sekitar 52,66%, guna mendukung pengembangan kegiatan bisnisnya seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan maupun operasional kantor.
Kemudian, sekitar 32,09% akan digunakan untuk pembukaan sebanyak kurang lebih 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Dan sekitar 15,25% akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang) serta sebagai ruang penunjang operasional.
“Dengan alokasi penggunaan dana tersebut, perseroan akan membukukan pertumbuhan yang semakin baik di masa yang akan datang,” ujar Direktur Utama NINE Heddy Kandou dikutip 6 Desember 2022.
Menurutnya, perseroan memiliki manajemen yang berpengalaman di bidang industri Teknologi Informasi lebih dari 15 tahun, dan memiliki pengalaman dalam merencanakan dan mengeksekusi strategi-strategi usaha serta memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen, sehingga Perseroan dapat Menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat, efektif dan efisien. (*)