Luhut Sebut, Ekonomi Digital RI Bisa Tembus Hingga Rp4,53 Triliun

Luhut Sebut, Ekonomi Digital RI Bisa Tembus Hingga Rp4,53 Triliun

Bali – Perekonomian Indonesia memiliki kinerja yang solid diantara negara-negara “Peer Countries”. Pada Q3-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72% atau lebih tinggi dari pertumbuhan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,51%. Indonesia juga menjadi negara dengan tingkat inflasi terendah diantara banyak negara di dunia pada oktober 2022 sebesar 5,7%.

Hal ini diungkapkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia dalam acara 4th Indonesia Fintech Summit 2022 – Moving Forward Together “The Role of Digital Finance & Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability, di Bali, Kamis, 10 November 2022.

“Inflasi kita bisa turun kenapa, (karena) pengalaman Presiden. Yang lain hanya bicara bank menaikkan suku bunga. Di sisi lain, Presiden bilang berdasarkan pengalamannya, dari tempat produksi ke tempat penjualan ini kan ada cost transportasi, disubsidi saja. Terbukti sekarang inflasi menurun. Jadi, hal-hal kampungan kita kerjain tapi ternyata works,” kata Luhut.

Ia menambahkan, Indonesia juga diperkirakan menjadi pemain terbesar di ekosistem ekonomi digital di Asia Tenggara. Proyeksi ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai Rp2,167 triliun atau 10% dari PDB nasional. Sementara, pada 2030 dapat mencapai Rp4,531 triliun atau 16% dari PDB Nasional.

“Dengan populasi 280 juta orang, dimana middle class 60 juta. Tidak hanya Asia Tenggara, tetapi mungkin bisa masuk ke kelas dunia, soon,” tutupnya. (*) Ayu Utami

Related Posts

News Update

Top News