Jakarta – PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) mencatatkan laba bersih sebesar Rp206 miliar dari Rp158 miliar atau tumbuh sebesar 30,3% hingga September 2022.
Kemudian, perusahaan juga membukukan pendapatan periode 9M-2022 sebesar Rp2 triliun atau meningkat 28,1% dari Rp1,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kenaikan penjualan tersebut berasal dari pertumbuhan volume penjualan produk atap Polikarbonat dan atap Alderon yang didukung oleh strategi marketing campaign yang agresif sehingga memampukan perusahaan untuk mengambil pangsa pasar kompetitor,” ucap Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo dikutip 7 November 2022.
Dengan pencapaian tersebut, perusahaan optimis target pendapatan sebesar Rp2,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp260 miliar dapat tercapai hingga akhir tahun 2022. Meski begitu hingga September 2022, perusahaan masih mencatatkan kerugian mata uang asing sebesar Rp13,8 miliar.
Di sisi lain, laba usaha perusahaan juga meningkat 31,1% pada 9M-2022 menjadi Rp341 miliar dari Rp260 Miliar di 9M-2021. Margin laba usaha turut meningkat menjadi 16,8% dari 16,4% di tahun sebelumnya.
Adapun, EBITDA perusahaan hingga September 2022 tumbuh sebesar 27,6% menjadi Rp418 Miliar dari Rp328 Miliar di periode yang sama sebelumnya dan rasio EBITDA terhadap bunga mengalami peningkatan dari 8,8x di 9M-2021 menjadi 12,8x di 9M-2022.
Tidak hanya itu, pada pada hari ini (7/11) perusahaan melakukan aksi korporasi untuk menggalang dana segar melalui skema Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebanyak 100 juta lembar saham baru atau sebanyak 2,07%.
Perusahaan menetapkan harga untuk saham baru tersebut sebesar Rp3.250/lembar, sehingga menambahkan jumlah saham beredar menjadi 4.933.500.000 lembar dan jumlah dana yang didapatkan sebesar Rp325 miliar.
Nantinya dana tersebut akan sepenuhnya dipakai secara bertahap untuk ekspansi, pembelian mesin, tanah dan bangunan pabrik baru di KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang), serta modal kerja.
Sekitar 78 juta lembar saham baru akan diambil bagian oleh PT Harimas Tunggal Perkasa (HTP) yang merupakan pemegang saham utama perusahaan, keikutsertaan HTP dalam aksi tersebut merupakan dukungan kepada perusahaan yang sedang membutuhkan dana untuk ekspansi usaha.
“Kami berharap investasi ini akan menghasilkan kinerja positif pada tahun 2024 yang akan datang. Selain memperkuat struktur permodalan Perseroan, penerbitan saham baru dari PMTHMETD ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham Perseroan,” imbuhnya.
Pada awal bulan September lalu, perusahaan telah mulai memproduksi plafon uPVC yang dipasarkan dengan merek Alderon dan Adaron yang sebelumnya, perusahaan telah menempatkan mesin dengan kapasitas 3,000 ton/tahun di pabrik perusahaan di Gaharu, Cikarang Selatan, Jawa Barat dan sudah terutilisasi penuh pada bulan pertama produksi.
Perusahaan juga akan terus meningkatkan kapasitas pabrik, melalui penambahan kapasitas mesin atap uPVC di Rungkut, Jawa Timur sekitar 25% sebelum akhir tahun 2022. Dalam hal ini, manajemen memutuskan rencana tersebut atas dasar permintaan pasar.(*) Khoirifa