Jakarta – Kementerian Perdagangan menyampaikan strategi kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan memberikan akses untuk menguasai pasar dalam negeri dan memperluas ekspor, untuk mendorong UKM agar terus maju.
“Indonesia akan lebih maju jika UKM-nya maju. Kementerian Perdagangan akan terus menyusun strategi demi memajukan UKM. Menurut saya, dunia tidak gelap seperti yang sedang banyak diberitakan. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Untuk itu, saya minta pelaku UKM tetap optimistis, rasional, dan pandai mengambil peluang,” ucap Mendag, Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi, 1 November 2022.
Ia menambahkan bahwa kerja sama dan kolaborasi antara perwakilan perdagangan dengan pelaku UKM menjadi kunci penting bagi kemajuan UKM, tercatat juga bahwa Kemendag telah memiliki lebih dari 30 negara sebagai perwakilan perdagangan yang dapat membantu pelaku UKM memasarkan produknya ke luar negeri.
Tidak hanya itu, pelaku UKM juga terus didorong untuk melek teknologi dan bergabung dalam ekosistem digital untuk memanfaatkan peluang peningkatan omzet. Bank Indonesia mencatat, transaksi daring melalui niaga-el yang mencapai Rp401 triliun selama 2021. Nilai tersebut meningkat 58% dari tahun sebelumnya.
Perubahan pola belanja masyarakat dikarenakan pandemi Covid-19, mendorong konsumen pengguna niaga-el mencapai 88,1% atau sebanyak 184 juta orang dari total jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 210 juta orang.
“Potensi pasar yang sangat besar tersebut perlu dimanfaatkan pedagang pasar rakyat dengan ikut mengadaptasi pola transaksi secara digital. Dengan demikian, diharapkan pedagang dapat meningkatkan omzetnya melalui transaksi secara daring,” imbuhnya.
Adapun, Zulkifli juga menargetkan 250 ribu UKM terdigitalisasi melalui platform tersebut, hingga Oktober 2022, sekitar 18 juta UKM telah bergabung dalam ekosistem Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Dengan digitalisasi UKM, terutama pedagang pasar rakyat, jumlah UKM terdigitalisasi diharapkan terus meningkat. (*) Khoirifa