Jakarta – Realisasi Investasi Indonesia sepanjang Januari-September 2022 tercatat telah terealisasi sebesar Rp892,4 triliun atau tumbuh sebesar 35,3%.
“Dari target Rp1.200 triliun sudah mencapai 74,4%, insyaAllah bisa mencapai target tersebut dan penyerapan tenaga kerja sebesar 965.122 orang,” ucap Menteri Investasi/BPKM, Bahlil Lahadalia di Jakarta, 24 Oktober 2022.
Terkait dengan Penanaman Modal Asing (PMA) hingga September 2022 tercatat sebesar 53,7% atau Rp479,3 triliun tumbuh 44,5%. Sedangkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 46,3% atau Rp413,1 triliun atau tumbuh 26,1%.
Selain itu, sebaran investasi hingga September 2022 di luar jawa sebesar Rp472,1 triliun atau 52,9% dan jawa sebesar Rp420,3 triliun 47,1%.
Faktanya, investasi luar jawa kini lebih besar dibandingkan dengan jawa yang merupakan hasil dari arah kebijakan baru dalam pengembangan percepatan investasi di luar pulau jawa.
“Kuncinya satu aja sebenernya kalau pertumbuhan ekonominya fokus semua di jawa itu pasti investasinya di jawa tetapi kalau pemerataan investasi dilakukan di luar pulau jawa sebagian, maka pemerataan ekonomi juga akan terjadi,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa dalam forum G20, Kementerian Investasi telah memperjuangkan empat poin utama untuk disetujui dan satu kesepakatan.
Dalam empat poin tersebut diantaranya, terkait dengan hilirisasi atau nilai tambah, kolaborasi UMKM dan pengusaha daerah, alur investasi, dan karbon.
“Kita membangun yang namanya Bali Compondium, kesepakatan yang dilakukan oleh negara G20 atas dasar dari inisiasi pemerintah Indonesia merumuskan arah kebijakan investasi di negara masing-masing dengan memperhatikan keunggulan-keunggulan komparatif,” ujar Bahlil. (*) Khoirifa