DPK Tumbuh Tinggi, BCA Digital Tekan Rugi Bersih jadi Rp18,24 Miliar

DPK Tumbuh Tinggi, BCA Digital Tekan Rugi Bersih jadi Rp18,24 Miliar

Jakarta – Bank BCA Digital mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tinggi. Per September 2022, bank digital dengan aplikasi blu ini menghimpun dana masyarakat sebesar Rp5,77 triliun, melonjak 233,53% year to date (ytd) ketimbang Rp1,73 triliun di Desember 2021. Dari jumlah tersebut, 40,32% bersumber dari tabungan alias dana murah, atau sebesar Rp1,66 triliun. Sedangkan deposito masih mendominasi, dengan porsi 52,34% atau Rp4,12 triliun.

Lalu bagaimana dengan kredit? Per September 2022, BCA Digital sudah menyalurkan kredit sebesar Rp2,09 triliun, atau melesat 96,91% dibandingkan 1,06 triliun pada akhir 2021.

Direktur BCA Digital, Lanny Budiati mengatakan, pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan kredit secara sehat sampai akhir 2022. BCA Digital juga akan memperluas atau menambah partner kerja sama untuk memacu pertumbuhan kredit.

“Kami melakukan kerjasama dengan banyak pihak untuk penyaluran kredit. Ada channeling dengan beberapa partner dan akan terus ditambah sampai akhir tahun,” ujarnya usai peluncuran bluVirtual Card di Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dari sisi kinerja laba, bisnis yang mulai menggeliat membuat BCA Digital mampu menekan rugi bersih ke posisi Rp18,24 miliar per September 2022. Meski masih merugi, tapi angkanya mampu ditekan hingga turun 52,2% ketimbang Rp38,15 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Dilihat dari laporan keuangan, penurunan kerugian disokong kenaikan pendapatan bunga bersih yang menjadi Rp170,39 miliar, atau meningkat 89,47% secara tahunan dari Rp89,93 miliar di tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan bunga sejalan dengan peningkatan kredit yang tumbuh cukup solid. Sementara dari sisi aset, BCA Digital tercatat memiliki total aset Rp9,93 triliun, naik 103,48% dari Rp4,88 triliun pada September 2021. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News