Bunga Acuan Sudah Naik 75 bps, Ini Proyeksi Pasar Modal Hingga Akhir Tahun

Bunga Acuan Sudah Naik 75 bps, Ini Proyeksi Pasar Modal Hingga Akhir Tahun

Jakarta – Proyeksi pasar modal Indonesia di tengah kenaikan suku bunga Bank Indonesia dan ketidakpastian global masih akan cenderung tumbuh dengan didukung oleh kondisi fundamental ekonomi yang masih berada pada kondisi baik.

Founder Traderindo Wahyu Laksono, mengatakan bahwa yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi adalah sentiment global terkait dengan kebijakan The Fed.

“IHSG terkoreksi juga didukung oleh sentimen global yg negatif pasca agresifitas Fed yang masih kuat dalam Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir. Faktor teknikal overbought saat ini dimana IHSG sempat hit all time high dekati 7.400,” ucap Wahyu kepada Infobank, 26 September 2022.

Meski begitu, ia memprediksi IHSG masih akan terkonsolidasi korektif di bulan September-Oktober jika faktor The Fed masih agresif dan pada November-Desember baru akan terjadi rebound, sehingga target IHSG di posisi 7.400 dapat tercapai.

“Jika melunak, 7.500 sangat potensial tercapai sebelum 2022 berakhir, jika masih agresif, 7.500 setidaknya dicapai awal 2023. Terlepas agresif atau melunaknya Fed masih potensial positif asal tidak ada krisis ekonomi global akhir tahun ini, namun kinerjanya mungkin tidak sebaik semester pertama,” imbuhnya.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga BI tersebut akan menjadi menarik bagi para investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia melalui yield yang ditawarkan oleh pasar keuangan.

Hal senada juga dikatakan oleh Pengamat Pasar Modal, Alder Haymans Manurung, bahwa pergerakan IHSG tidak akan terkoreksi terlalu jauh akibat kebijakan kenaikan suku bunga BI.

“Pergerakan IHSG tidak jauh turun, karena policy tersebut mau menahan modal yang akan keluar dan ada kemungkinan inflownya bertambah, mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia dipandang masih bisa bertumbuh,” ucap Adler kepada Infobank. (*) Khoirifa

Related Posts

News Update

Top News