Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Sudah Siap, Bagaimana Infrastrukturnya?

Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Sudah Siap, Bagaimana Infrastrukturnya?

Jakarta – Indonesia dinilai cukup siap untuk mengadaptasi gaya hidup kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan tren otomotif global yang kini bergerak ke arah kendaraan ramah lingkungan. Ini juga sesuai dengan target Indonesia mencapai net zero emission (NZE) atau netral karbon pada tahun 2060.

“Kita tahu tren global ke depan sudah menuju kepada EV,  baik itu mobil listrik maupun lainnya. Ini salah satu upaya kita mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan komitmen penurunan emisi karbon 29% pada 2030 dan bahkan kita punya target zero emission di 2060,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawa dalam keterangannya, Rabu, 10 Agustus 2022.

Namun demikian, menurut Mamit, Indonesia masih terkendala pada infrastruktur dan juga harga kendaraan listrik yang masih tergolong mahal. Untuk itu, PLN sebagai perusahaan listrik negara harus bisa meningkatkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). “Sehingga masyarakat bisa lebih mudah untuk melakukan pengisian,” ungkap Mamit.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim, saat ini sudah ada 101 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 73 lokasi yang tersebar di berbagai daerah. Dengan dukungan tersebut, Indonesia sebagai produsen Nikel terbesar di dunia pasti akan mendapat untung besar dari bisnis kendaraan listrik ini.

“Potensi nikel yang kita miliki sebisa mungkin kita bisa jadi pemain utama di EV. Jangan hanya jadi penonton, tetapi gimana jadi ekosistem yang memberikan multiplier efek bagi perekonomian,” pungkas Mamit.

Sementara itu, pemerintah juga terus mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun terus melakukan pertemuan dan kerjasama dengan pejabat produsen otomotif, baik dalam kunjungannya ke Jepang beberapa waktu lalu maupun di Jakarta.

Baca juga : Hadapi Perubahan iklim, Indonesia Re Sosialisasikan Asuransi Kendaraan Listrik 

Selain mendorong industri kendaraan listrik, yaitu ikut dalam peluncuran mobil listrik asal pabrikan Wuling, Airlangga juga menginisiasi penggunaan mobil listrik untuk delegasi G20, yakni Lexus UX 300e yang didatangkan dari Jepang.

“Langkah yang dilakukan Pak Airlangga adalah langkah yang bagus. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan dengan adanya pertemuan ini. Mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi positif dalam pelaksanaan KTT G20 nanti dan pastinya dalam perkembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia,” kata Mamit. (*)

Related Posts

News Update

Top News