Lewat Digitalisasi, BJB Dorong UMKM Go Global

Lewat Digitalisasi, BJB Dorong UMKM Go Global

Bandung – PT Bank Jawa Barat dan Banten (bank bjb) berkomitmen mendorong pelaku UMKM untuk terus berkembang hingga menembus pasar internasional melalui digitalisasi, pemberdayaan, dan pembiayaan melalui program bjb Pesat (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu).

“Program Pesat merupakan bagian dari komitmen bank bjb dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga diharapkan UMKM binaan bank bjb mampu berdaya saing, naik kelas, sampai akhirnya menjadi UMKM Juara,” kata Yuddy Renaldi, Direktur Utama bank bjb, dalam sambutannya di acara seminar nasional ‘UMKM Go Global bersama bank bjb’ dikutip 25 Juli 2022.

Dalam catatannya, sampai Juni 2022, portofolio penyaluran kredit UMKM bank bjb telah mencapai Rp835 miliar untuk produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rp8,2 miliar untuk produk bjb Kredit Mesra. Kredit Mesra sendiri merupakan produk pinjaman untuk usaha produktif tanpa agunan dan tanpa bunga. Program ini merupakan kolaborasi bank bjb dengan Pemprov Jabar yang diinisiasi langung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

“Alhamdulillah program bjb Kredit Mesra berhasil masuk nominasi finalis Top Inovasi Pelayanan Publik tahun 2022 dalam kompetisi yang diselenggarakan Kementerian PAN RB,” tambah Yuddy.

Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya yang dibacakan Kusmana Hartadji, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat mengatakan, UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia, bahkan salah satu sektor unggulan karena selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.

Dalam catatannya, kini Jabar telah memiliki lebih dari 4,5 juta pelaku UMKM di sektor non pertanian. Dengan adanya bantuan dari pemerintah untuk usaha mikro, maka jumlah UMKM menjadi lebih dari 5 juta pelaku yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Para pelaku ini sebagian merupakan korban PHK dari industri yang terdampak pandemi.

“Salah satu kontribusi pemulihan ekonomi adalah mendorong UMKM go global karena dengan memasarkan produk UMKM ke luar negeri, maka tidak hanya akan menambah keuntungan untuk pelaku UMKM, tapi juga akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional,” ujar Kusmana.

Berdasarkan data BPS, ekspor Jawa Barat Januari-Mei 2022 tercatat 15,71 miliar USD atau meningkat 18,43% dibandingkan periode yang sama di 2021. Hal ini memberikan angin segar bagi perekonomian Jawa Barat. Sebagai salah satu provinsi yang memiliki keunggulan komparatif dibandingkan provinsi lain, maka Jawa Barat bisa menangkap peluang pasar global melalui produk potensial ekspor antara lain pertanian, perikanan, furniture home decor, makanan dan minuman, herbal produk, serta muslim fesyen.

Di lain sisi, CEO & Founder of BISA Stephanus T.W mengatakan, pelaku UMKM sebaiknya mencari rekan bisnis agar produknya bisa masuk ke luar negeri. Salah satunya dengan menggandeng perbankan seperti bank bjb yang membantu dari sisi pendanaan dan ikut membuka pasar. Selain itu, pelaku UMKM juga bisa menjalin kerjasama dengan para Diaspora Indonesia. Sebagai gambaran, ada 250 ribu warga Indonesia yang tinggal di Singapura, dimana 50% di antaranya berasal dari Jawa Barat.

“Lebih baik UMKM punya partner seperti bank bjb serta kerjasama dengan warga Jabar yang ada di sana sebagai perpanjangan tangan,” kata Stephanus.

Kisah sukses UMKM Jawa Barat go global bukan isapan jempol. Salah satunya dirasakan pelaku usaha asal Pangandaran Herni Hernawati. Dia yang juga peserta seminar mengaku bersyukur menjadi nasabah bank bjb melalui program kredit bjb Mesra. Berkat program itu, dia mendapat pendampingan dan kesempatan promosi. Kini produknya mulai dilirik pasar Singapura.

Kisah itu dimulai saat Herni mencoba mengikuti program kurasi ekspor untuk mengikuti pameran Indosnack di Singapura. “Saya sangat senang bank bjb memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pameran Indosnack di Singapura. Alhamdulillah produk saya habis semua, dan akhirnya saya diminta mengirimkan produk untuk diekspor ke Singapura,” kata dia.

Kredit bjb Mesra adalah fasilitas pembiayaan yang ditawarkan kepada komunitas di rumah ibadah. Pembiayaan program Pemprov Jabar dan bank bjb ini ditawarkan tanpa agunan dan tanpa bunga, dengan nilai pinjaman hingga Rp5 juta. (*) Steven Widjaja

Related Posts

News Update

Top News