Jakarta – PT Pertamina (Persero) turut mendukung penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E di Jakarta E-Prix 2022, pada Sabtu (4/6) lalu. Salah satunya melalui penggunaan Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD) sebagai bahan bakar genset untuk proses isi ulang (charging) baterai untuk mobil-mobil listrik yang sedang bertanding.
Penggunaan Pertamina RD dalam event balapan internasional itu pun mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Pakar Kendaraan Motor Bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Iman Kartolaksono Reksowardojo.
Menurut Iman, teknologi yang digunakan pada Pertamina RD telah berhasil menjawab kebutuhan suplai bahan bakar non fosil untuk beberapa waktu ke depan, seiring dengan semakin menipisnya stok bahan bakar fosil yang notabenenya merupakan sumber energi tak terbarukan (unrenewable).
Selain itu, penggunaan Pertamina RD dalam gelaran E-Prix 2022 menurut Iman menunjukkan bahwa kualitas teknologi ramah lingkungan buatan Indonesia juga bisa diandalkan dan dibanggakan di kancah internasional.
“Apalagi penggunaannya juga menggunakan katalis, yang asumsi saya menggunakan katalis Merah Putih yang notabene juga berasal dari buatan dalam negeri, sehingga tentu lebih membanggakan lagi,” ujar Iman dalam keterangannya, Senin, 6 Juni 2022.
Penggunaan Pertamina RD ini, dijelaskan Iman, menggunakan bahan baku nabati, yang sejalan dengan teknologi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang juga merupakan produk ramah lingkungan.
“Jadi sejak dari gensetnya menggunakan yang bahan bakar nabati yang tentunya renewable (energi terbarukan), yang dibuat dengan menggunakan katalis buatan dalam negeri untuk mempercepat proses pembuatannya dan listrik yang dihasilkan oleh genset digunakan untuk mengisi ulang bateri mobil listrik. Dari proses awal sampai akhir renewable,” tutur Iman.
Dengan rantai proses yang demikian, maka hal tersebut dalam pandangan merupakan capaian tersendiri yang juga layak untuk diapresiasi. “Artinya secara penguasaan dan ketersediaan teknologi, (pemakaian Pertamina RD) ini membuktikan bahwa kita sudah semakin siap untuk menuju target zero emission seperti yang kita inginkan selama ini,” tegas Iman. (*)