Jakarta – PT Phapros Tbk, (PEHA) mengaku transformasi digital menjadi bagian dari grand strategy perusahaan pada 2022 ini, termasuk transformasi operasional dengan melakukan digitalisasi pada rantai pasokan dan proses produksi, serta mengoptimalkan penjualan melalui e-commerce.
Menurut Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko, tahun ini kondisi makro ekonomi Indonesia serta sektor farmasi lebih baik dibanding tahun sebelumnya saat masih menghadapi pandemi. Pertumbuhan pasar farmasi 2022 diprediksi mencapai 10,2%, lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya 9,4%. Dan pada 2023, diperkirakan sektor ini akan tumbuh mencapai 11,2%.
“Tahun ini perusahaan akan berfocus pada strategi bertumbuh dan inovasi, khususnya pada pada penataan portofolio perusahaan, optimalisasi anak perusahaan serta penataan operasional pemasaran. Selain itu kami akan melakukan efisiensi produksi, penataan riset dan pengembangan produk, pengembangan bisnis, dan penguatan finansial perusahaan,” ujar Hadi saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), 25 Mei 2022.
Hadi Kardoko mengatakan, selama tahun 2021 yang lalu perusahaan berhasil membukukan kinerja finansial dan non finansial yang cukup baik. Perseroan berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 7.23% pada 2021 dibanding 2020.
“Meski aset perseroan terdapat penurunan 4% dibandingkan tahun 2020, namun perusahaan juga berhasil meningkatkan rasio kas tahun 2021 sebesar 122% dibanding tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa perseroan bertumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan cukup baik untuk membayar kewajibannya,” tuturnya.
PEHA, juga memiliki kinerja non finansial yang diakui pihak lain sebagai wujud kerja keras seluruh pihak di perusahaan, yaitu berupa 9 penghargaan dan 6 sertifikasi, termasuk juga alokasi tanggung jawab sosial yang meningkat 40% dibanding 2020 tambahnya.
“Tahun lalu kami juga telah meluncurkan lebih dari 10 produk baru pada kategori terapi untuk cardiovascular, ortopedi, suplemen kesehatan, gastrointestinal, neurotropic, oral corticosteroid. Dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat dan tenaga medis terhadap produk obat berkualitas, maka Phapros juga ikut berkontribusi dengan merilis produk terbaru berbasis riset dan penelitian,” tambahnya.
Tahun ini perusahaan juga melakukan Perubahan Pengurus perseroan. Berdasarkan hasil RUPS pada hari ini, diputuskan adanya penggantian pada posisi Komisaris Independen, sehingga struktur Dewan Komisaris Perseroan menjadi:
- Komisaris Utama: Bpk Maxi Rein Rondonuwu
- Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
- Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
- Komisaris Independen: Bimo Wijayanto
Sedangkan untuk susunan direksi, terdapat perubahan pada posisi Direktur Pemasaran dan Direktur Produksi Perseroan, sehingga Struktur Direksi perseroan menjadi:
- Direktur Utama: Hadi Kardoko
- Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: David Sidjabat
- Direktur Pemasaran: Imelda Alini Pohan
- Direktur Produksi: Ida Rahmi Kurniasih