Jakarta – Di tengah pandemi Covid-19, tren pembayaran melalui kanal digital seperti QRIS justru semakin populer, terutama di daerah DKI Jakarta. Bank Indonesia (BI) mengaku, dari keseluruhan DKI Jakarta, wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) paling memberikan kontribusi pertumbuhan transaksi digital yang paling besar terutama QRIS.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko mengatakan, daerah Jakarta Selatan mencakup setengah atau 53% dari 3,4 juta merchant DKI Jakarta yang menggunakan QRIS. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat banyaknya pusat kuliner dan pusat perbelanjaan yang berlokasi di daerah tersebut.
“Paling banyak (transaksi digital QRIS) adalah Jakarta Selatan. Kedua adalah Jakarta Pusat, ketiga Jakarta Barat, keempat Jakarta Timur, dan terakhir Kepulauan Seribu,” ujar Onny pada paparan virtualnya, Selasa, 26 April 2022.
BI juga mencatat pelaku usaha mikro dan kecil menjadi yang paling banyak menggunakan QRIS. Dari keseluruhan 3,4 juta pengguna QRIS di DKI Jakarta, jumlah pengguna usaha mikro mencapai 1,2 juta dan usaha kecil mencapai 1,1 juta. Persentasenya masing-masing mencapai 37% dan 33% dari keseluruhan. Sisanya adalah usaha menengah, korporasi besar, dan donasi-donasi.
“Target kita di 2022 ada tambahan sebesar 600 ribu merchant. Kita sudah mau mencapai titik optimal. Kalau jumlahnya sudah mencapai 3,9 juta, itu adalah saatnya kita dorong transaksinya,” ucap Onny.
BI mengungkapkan dorongan transaksi digital yang lebih banyak dilakukan agar dapat memberikan dampak ke perekonomian. Dengan demikian, perekonomian nasional akan tetap kuat dan pulih di tengah ketidakpastian ekonomi yang ada. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra