Jakarta – Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang kedua diwarnai aksi walk-out oleh negara Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Aksi walk-out ini dilakukan sebagai bentuk protes dari ketiga negara tersebut atas invasi Rusia ke Ukraina.
Ketiga perwakilan negara meninggalkan ruang diskusi ketika delegasi Rusia tengah berbicara. Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan tidak terkejut atas aksi walk-out dan sudah memperkirakan hal tersebut.
“Dengan demikian, hal ini tidak mengejutkan bagi kita semua, terutama bagi kami sebagai pemimpin. Pertemuan juga sudah dilaksanakan tanpa gangguan dan masalah dalam diskusi kita yang terkait pada substansi yang ada,” jelas Sri Mulyani pada konferensi persnya, Kamis, 21 April 2022.
Menkeu juga menekankan pada pertemuan kali ini penting bagi G20 dan organisasi internasional yang diundang untuk dapat mengungkapkan pandangan terhadap risiko ekonomi global serta cara menanganinya. Menurutnya, kerja sama G20 harus tetap dijaga dengan mengusung semangat multilateralisme.
Adpun Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 kali ini merupakan lanjutan dari pembahasan agenda pada pertemuan sebelumnya di Februari 2022 lalu di Jakarta. Pertemuan kedua fokus pada empat agenda utama, yakni 1) ekonomi global dan risikonya; 2) isu kesehatan global; 3) arsitektur keuangan internasional; dan 4) keuangan berkelanjutan.
Selanjutnya, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 akan melanjutkan dialog dalam Pertemuan Ketiga yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 15-16 Juli 2022. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra