Jakarta – Managing Director Head of Sustainability Institutional Banking Group, DBS Bank Singapore, Yulanda Ho Yan Chung mengungkapkan, bahwa penerapan keuangan berkelanjutan tidak hanya bisa dilakukan pada korporasi saja. Namun, UMKM juga bisa membawa dampak besar pada keuangan berkelanjutan melalui proses klasterisasi yang kerap dilakukan.
“Kami melihat bahwa UMKM di Asia Tenggara seringkali beroperasi secara kluster. Pembiayaan berkelanjutan di UMKM memang kecil dari ticket sizenya, namun dampaknya tidak kalah besar. Kami percaya bahwa keuangan berkelanjutan tidak selalu terbatas pada pada korporasi besar, tetapi juga UMKM,” jelas Yulanda Ho Yan Chung ketika menjawab pertanyaan media pada Selasa, 22 Februari 2022.
Lebih jauh, DBS Group saat ini tengah mengkaji penerapan berkelanjutan di sektor UMKM. Yulanda mengungkapkan kendala yang dihadapi saat ini adalah data yang mumpuni pada profil emisi nasabah.
“Kami tengah mencoba berbagai alat untuk mengukur emisi rumah kaca dan penggunaan SDA seperti, air, pembuangan air limbah. Dengan data tersebut, kami bisa membantu UMKM untuk mengurangi dampak perubahan iklim,” jelasnya.
Meski tidak mudah, DBS optimis penerapan berkelanjutan bisa semakin meluas. Grup yang berbasis di Singapura ini telah menyalurkan S$30 miliar pembiayaan berkelanjutan hingga akhir Oktober 2021 dan menargetkan S$50 miliar di 2024 nanti. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra