Jakarta – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai menjadi sektor yang paling kuat dalam menghadali gangguan ekonomi. Untuk itu, pemerintah tengah fokus mendorong UMKM untuk berkembang dan pulih dari dampak Covid-19, sehingga diharapkan mampu menopang dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyoroti penyaluran kredit di sektor UMKM belum cukup tinggi. Ia mengungkapkan, meski beberapa kali sudah diingatkan, kredit UMKM masih berada pada kisaran 20%. Untuk itu, Presiden Jokowi menargetkan agar porsi kredit ini bisa naik menjadi 30% di 2024 nanti.
“Target kita di 2024 bisa mencapai 30% porsi di sektor UMKM. Untuk bisa ke angka tersebut, kita tidak bisa mengandalkan pertumbuhan alamiah saja, diperlukan strategi yang harus dijalankan dengan serius dan berkelanjutan,” ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.
Menyikapi ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun terus memperluas akses keuangan kepada masyarakat khususnya UMKM untuk mencapai target penyaluran kredit UMKM sebesar 30% pada tahun 2024 dengan model klaster dalam satu ekosistem pembiayaan, pemasaran oleh off-taker, pembinaan serta optimalisasi lahan yang belum tergarap dengan bekerja sama dengan Gubernur dan Kepala Daerah setempat.
Program-program KUR Kluster, kredit/pembiayaan melawan rentenir, digitalisasi BPR dan Lembaga Keuangan Mikro, Bank Wakaf Mikro serta skema pemasaran melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia termasuk dalam program ini. “Di pasar modal terus akan kami kembangkan pembiayaan UMKM melalui security crowdfunding yang sudah kami luncurkan awal tahun 2021,” ucapnya. (*)