Jakarta – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen Migas KESDM) melaporkan hingga akhir 2021 sudah ada sebesar 98,62% anggaran yang mampu terserap. Anggaran tersebut senilai Rp1,31 triliun dari Pagu yang dianggarkan sebesar Rp1,33 triliun.
Direktur Jenderal Migas KESDM, Tutuka Ariadji mengungkapkan anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk pembangunan infrastruktur migas. Ia mengungkapkan, infrastruktur tersebut manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
“Ditjen Migas berkomitmen agar penyerapan anggaran dapat dilaksanakan secara tepat sasaran dan accountable. Kita semua tentu berharap agar pandemi segera berakhir dan perekonomian Indonesia segera pulih,” ujar Tutuka Ariadji pada paparan virtualnya, RabuRabu, 19 Januari 2022.
Kemudian, Ditjen Migas juga mencatat investasi migas di sepanjang 2021 mencapai US$15,90 miliar. Angka ini hampir memenuhi target awal sebesar US$16,81 miliar. Di 2022, Tutuka dan jajarannya menargetkan bisa mendapatkan US$17 miliar pada investasi migas.
Untuk mencapainya, tahun ini Ditjen Migas menawarkan 12 Wilayah Kerja Migas untuk dikelola oleh investor. Tahun lalu saja, Indonesia berhasil menggaet investor untuk mengelola sebanyak 14 Wilayah Kerja Migas, melebihi target awal, yaitu 10 wilayah. Dengan perkembangan yang ada, Ditjen Migas berharap pemanfaatan sektor migas Indonesia bisa semakin efektif. (*)
Editor: Rezkiana Np