Penerbitan Samurai Bonds mendapat respons positif investor Jepang. Ria Martati
Jakarta–Pemerintah Republik Indonesia, pada tanggal 4 Agustus 2015 menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang atau disebut Samurai Bonds.
Pemerintah menerbitkan SUN tersebut dengan tiga seri yaitu RIJPY0818 dengan tenor tiga tahun senilai JPY22,5 miliar, tingkat kupon 1,08% dan jatuh tempo tanggal 13 Agustus 2018; Seri RIJPY0820 dengan tenor 5 tahun dengan nominal yang diterbitkan mencapai JPY22,5 miliar, tingkat kupon 1,38% dan tanggal jatuh tempo 13 Agustus 2020; Seri RIJPY0825 dengan tenor 10 tahun senilai JPY 55 miliar, tingkat kupon 0,91% dan jatuh tempo 13 Agustus 2025.
Penerbitan ketiga seri tersebut dilakukan 13 Agustus 2015 dengan joint lead arrangers dalam transaksi ini SMBC Nikko Securities Inc, Nomura Securities Co.,Ltd dan Mizuho Securities Co.,Ltd.
Samurai Bonds diterbitkan dengan format “private placement” (shibosai) dengan target Japanese Qualified Institutional Investors. Seri RIJPY0818 dan RIJPY0820 merupakan penerbitan pertama kali tanpa jaminan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Sedangkan RIJPY0825 diterbitkan melalui skema program Guarantee and Acquisition Toward Tokyo Market Enhancement (GATE) dari JBIC yang sebelumnya dimulai April 2010 lalu.
“Penerbitan Samurai Bonds memperoleh respon investor Jepang yang cukup besar dengan porsi permintaan terbesar umumnya berasal dari sektor perbankan pusat dan daerah, asuransi jiwa dan asuransi non jiwa,” demikian pernyataan Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2015.
Investor pusat merupakan investor mayoritas baik dari segi volume dan jumlah investor yang berpartisipasi dalam transaksi tersebut.
Seri Non-JBIC Guaranteed Bonds (RIJPY0818 dan RIJPY0820) mendapat alokasi 100% dari total penawaran yang masuk, sedangkan seri JBIC Guaranteed Bonds (RIJPY0825 memperoleh alokasi 66,34% atau JPY55 miliar dari total penawaran JPY82,9 miliar. (*)
@ria_martati