Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (Bank Kalteng) menargetkan peningkatan total aset sebesar 12% di tahun 2022. Direktur Utama Bank Kalteng Yayah Diasmono optimis dengan target tersebut, terlebih dengan melihat kinerja menawan korporasi di tahun ini.
Biro Riset Infobank (birI) mencatat pada Juni 2021, dana pihak ketiga (DPK) Bank Kalteng tumbuh hingga 14,82% secara tahunan menjadi Rp9,01 triliun. Sedangkan penyaluran kreditnya naik 13,32% secara tahunan menjadi Rp7,15 triliun. Lalu, perolehan laba bersihnya juga tercatat besar, yakni Rp154,25 miliar.
Di samping itu, lembaga perbankan yang salah satu misinya ingin memberikan layanan dan produk yang inovatif serta kompetitif bagi pemda dan masyarakat ini juga tak henti-hentinya memperbaharui teknologi digitalnya. Akselerasi kualitas teknologi digital diyakini akan memberikan dampak optimal bagi kinerja Bank Kalteng.
“Investasi di bidang digital pada tahun 2022 akan lebih besar daripada tahun ini. Hal ini karena kita akan berinvestasi di cyber security. Peningkatan valuasi investasinya pun naik 20% lebih ketimbang tahun ini. Jadi, digital memang besar nilainya, tapi itu sebanding dengan income yang kita terima,” ujar Yayah, kepada Infobank, beberapa waktu lalu.
Untuk memperluas bisnisnya, Bank Kalteng juga telah meluncurkan aplikasi banking terbarunya, yang diberi nama “Betang Mobile”. Betang Mobile ini memiliki beragam fitur transaksi maupun non transaksi yang memudahkan kegiatan perbankan nasabahnya, seperti fitur pembayaran online PDAM, PLN, Indihome, pembelian pulsa segala operator, hingga top up OVO maupun Gopay. (*) Steven Widjaja