Jakarta– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI) mencatat pertumbuhan kredit 14,7% secara year on year (yoy) pada Februari 2016. Pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri.
“Meskipun disampaikan kredit industri masih single digit, tapi Februari sudah 14,7% yoy di BRI, jadi laju pertumbuhan kredit kita masih di atas industri,” kata Direktur Utama BRI, Asmawi Syam dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu 22 Maret 2016.
Pertumbuhan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menyumbang pertumbuhan kredit BRI. Hingga 21 Maret, KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp21 triliun dari target Rp67,5triliun.”Secara bulanan ini sudah melampaui target,” kata Asmawi.
Akselerasi penyaluran KUR tersebut, menurutnya, didorong oleh penggunaan teknologi Loan Approval System (LAS) dan perekrutan sumber daya pemasar KUR dari anak-anak pedagang pasar. Selain itu kredit rujukan dari para agen Laku Pandai juga membantu BRI mengakselerasi pertumbuhan kreditnya.
“Kita juga berlakukan ketentuan siapa yang mau kerja Sabtu-Minggu kita berikan uang lembur. Itu yg menyebabkan KUR yang mestinya baru 16% hari ini sudah di atas 20%,”tukas Asmawi. (*) Ria Martati.