Jakarta – BRI Life terus berupaya untuk mendigitalisasi layanannya. Tujuannya agar produk-produk asuransi bisa lebih terjangkau dan diminati oleh lebih banyak masyarakat.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengungkapkan pihaknya tengah mengembangkan produk asuransi digital yang dipasarkan dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence. Jika tidak ada arang melintang, perseroan akan berencana menempatkan produk tersebut di mobile banking bank BRI, yaitu BRImo.
“Kita tidak ingin sekedar taruh produk di BRImo, tetapi juga mengarahkan orang untuk membeli produk tertentu dengan AI,” jelas Iwan pada paparan, Selasa, 26 Oktober 2021.
Iwan mengungkapkan selama 2 tahun ke belakang, transaksi pembelian premi asuransi melalui cabang-cabang Bank BRI masih mencatatkan pertumbuhan signifikan. Meskipun demikian, pihaknya akan terus mengembangkan kanal digital untuk mendorong pertumbuhan premi.
Lebih jauh, BRI Life juga optimis dengan perkembangan asuransi mikro di Indonesia. Menurutnya, produk ini masih memiliki ruang yang besar untuk berkembang, baik dari sisi nasabah maupun produk.
“Kita melihat produk-produk seperti asuransi mikro secara digital akan membantu kita. Kita akan kembangkan agar asuransi bisa dibeli dengan mudah untuk istri, anak, dan suami,” ujarnya.
Berdasarkan kinerja keuangannya, hingga Kuartal III 2021, BRI Life berhasil mencetak laba sebesar Rp5,25 triliun. Angka ini tercatat meningkat 22,29% secara yoy (year-on-year).
Peningkatan laba didorong oleh meningkatnya Pendapatan Premi yang mencapai Rp4,89 triliun, atau naik 9,85%. Sementara itu, Jumlah Pemegang Polis BRI Life juga terus tumbuh hingga mencapai 15,02 juta nasabah atau meningkat sebesar 34,81% secara yoy. (*)
Editor: Rezkiana Np