Jakarta– Penyaluran kredit perbankan pada Desember tumbuh 10,44% secara tahunan, turun 114 bps dibandingkan pertumbuhan kredit pada 2014. Namun jika dibandingkan dengan posisi November 2015, kredit tercatat meningkat 60 bps.
Jika dilihat dari sisi sektornya, sektor rumah tangga dan perdagangan merupakan sektor yang dominan mengkontribusi penurunan pertumbuhan. Kredit sektor rumah tangga dengan porsi 28% dari total kredit pada Desember 2015 tumbuh sebesar 10,48% secara setahunan atau turun 23 bps dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Sementara kredit sektor perdagangan yang memiliki porsi 22% dari total kredit perbankan mampu tumbuh 10,62% atau turun 13 bps dari pertumbuhan bulan sebelumnya.
Analis Lembaga Penjamin Simpanan (LPD), Seno Agung Kuncoro dalam Laporan Perekonomian dan Perbankan mengatakan, relatif stabilnya porsi penyaluran kredit ke sektor perdagangan dibandingkan peningkatan penyaluran kredit ke sektor rumah tangga membuat intensitas persaingan antar bank di sektor rumah tangga menjadi makin tinggi.
“Maraknya belanja online di Indonesia setidaknya merupakan salah satu indikasi peningkatan kredit sektor rumah tangga,” kata Seno.
Mengacu pada data Euromonitor, nilai perdagangan dari Indonesia pada 2015 mencapai US$1,1 miliar, melampaui Singapura dan Thailand serta menjadi yang terbesar di kawasan ASEAN.
“Tentunya hal ini bila dikelola dengan baik oleh pemerintah akan bisa menarik investor luar negeri dan meningkatkan jumlah pelaku usaha UMKM,” tambahnya. (*) Apr