Dorong Ekspor Komoditi Kawasan Ijen, LPEI Beri Pelatihan Sertifikasi bagi Petani

Dorong Ekspor Komoditi Kawasan Ijen, LPEI Beri Pelatihan Sertifikasi bagi Petani

Banyuwangi  – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani beras dan kopi wilayah Ijen Banyuwangi di bawah naungan Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) dengan didampingi oleh PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara).

Pelatihan diberikan selama tujuh bulan kepada 10 ketua kelompok tani yang merupakan anggota dari KKIB yang tersebar dari 3 Desa yaitu, Desa Paspan, Tamansari, dan Telemung.

Pelatihan ini juga bertujuan untuk membantu para petani beras dan kopi khususnya di Kawasan Ijen, Banyuwangi agar memahami rantai produksi dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan standar ekspor. Hal ini tentu saja untuk menghasilkan kualitas produk yang berorientasi ekspor sehingga dapat meningkatkan daya saing kedua komoditi tersebut

Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto mengatakan, dengan memiliki sertifikasi organik, diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan daya jual komoditi asal Banyuwangi di pasar global. Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Bali, sehingga menjadikannya daerah perbatasan yang strategis.

“Diharapkan melalui peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal, pembangunan infrastruktur, pengembangan koperasi dan komoditi unggulan daerah setempat, maka pengembangan ekonomi kerakyatan dapat terwujud,” ujar Agus Windiarto dalam keterangannya, Senin, 31 Mei 2021.

Banyuwangi yang memiliki kawasan Taman Nasional Agrowisata Kawasan Ijen ini terkenal dengan keindahan alamnya, sehingga dijadikan tujuan wisata lokal maupun mancanegara. 

Selain obyek pariwisata, kawasan ini pun memiliki produk beras dan kopi yang telah lama dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat, khususnya di lereng pegunungan Ijen Banyuwangi, wilayah Glagah (untuk komoditi padi) dan Kalipuro (untuk komoditi kopi). Keunggulan lainnya adalah kedua komoditi ini dikelola dengan baik sehingga memiliki nilai dan daya saing yang tinggi. 

Menurut data yang diolah Indonesia Eximbank (IEB) Institute, Banyuwangi merupakan daerah penghasil beras terbesar ke-6 di Jawa Timur dengan produksi beras mencapai 265 ribu ton. Sedangkan total produksi beras nasional mencapai 9,94 juta ton selama tahun 2020. 

Sementara itu dari komoditi kopi menunjukkan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan produksi kopi tertinggi di Indonesia. Produksi kopi Jawa Timur pada tahun 2020 mencapai 48,5 ribu ton atau setara 6,4 % darti total produksi kopi nasional dan produksi kopi banyuwangi sebesar 12,6 ribu ton atau setara 15,89% dari total produksi kopi Jawa Timur.

Selain pelatihan, pendampingan juga diberikan agar para peserta pelatihan mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya selama pelatihan pada kegiatan usahanya. Menurut Agus, LPEI memiliki peran sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kapasitas daerah agar dapat melakukan kegiatan ekspor dan meningkatkan pendapatan ekonomi wilayah. (*)

Related Posts

News Update

Top News