Jakarta – Penularan Covid-19 yang terus meluas membuat masyarakat mulai mencari obat-obatan penangkal yang bisa menghambat penularan virus pandemi. Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan hingga saat ini belum ada obat yang benar-benar mampu menghambat penularan Covid-19.
Kepala BPOM, Penny K Lukito menyebut, obat yang ada saat ini hanya mampu membantu mengurangi gejala pada orang yang terinfeksi Covid-19. Baik obat herbal maupun obat kimia bisa menjadi pilihan untuk mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan oleh virus penyebab pandemi satu ini.
“Obat Covid-19 belum ada sampai saat ini, dengan demikian kita terus mencari apapun obat yang bisa mengatasi efek gejala orang yang terinfeksi Covid-19. Obat herbal bisa menjadi alternatif,” jelas Penny pada keterangan virtualnya yang disiarkan melalui kanal YouTube Badan POM RI beberapa waktu lalu.
Kemudian, BPOM juga mencatat, pengajuan izin edar obat herbal dan jamu meningkat dua kali lipat dalam setahun terakhir selama masa pandemi. Untuk itu, Deputi 2 Badan POM Dra. Reri Indriani yang juga hadir mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih obat herbal dan memperhatikan aspek keamanan ketika memilih obat.
Badan POM terus bekerja keras untuk menyaring dan memastikan obat herbal dan kimia yang terdaftar sudah layak edar dan teruji mutunya. Untuk itu, BPOM meminta kerja sama dari masyarakat serta pemangku kepentingan yang terlibat untuk mampu turut mengawal kualitas, mutu, dan khasiat produk yang dijual di pasaran.
“Badan POM tentu berkomitmen untuk melakukan riset dan pendampingan sejak dari penyusunan protokol uji praklinik hingga pelaksanaan uji klinik sesuai dengan tata laksana uji klinik yang baik,” ujar Reri. (*) Evan Yulian Philaret