Jakarta – Menghadapi tantangan di era digital, Bank Aceh Syariah menyiapkan sejumlah langkah strategis agar dapat bersaing dengan bank umum lainnya. Peningkatan layanan berbasis digital dinilai penting untuk menarik nasabah muda yang akrab akan digitalisasi.
Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman mengungkapkan, digitalisasi di perbankan sudah menjadi suatu keharusan termasuk untuk Bank Aceh. Saat ini Bank Aceh Syariah tengah menyiapkan fasilitas QR Code Indonesian Standart (QRIS).
“Saat ini layanan QRIS tinggal menunggu izin dari Bank Indonesia. Insya Allah tahun ini bisa rampung,” ujar Haizir kepada Infobank, Selasa, 25 Mei 2021.
Selain akan menerapkan QRIS, Bank Aceh juga akan meluncurkan layanan kartu uang elektronik melalui kerja sama co-branding, E-Money Bank Mandiri. Jaringan merchant E-Money yang sudah tersebar di Indonesia diharapkan dapat memanjakan nasabah dalam mengunakan layanan keuangan Bank Aceh.
Sebelumnya, pada akhir 2020 lalu Bank Aceh meluncurkan aplikasi mobile banking Bank Aceh Syariah yang diberi nama Action (Aceh Transaksi Online).
Di samping meningkatkan layanan digital, Bank Aceh juga tetap menjaga kualitas layanan di cabang. Selain itu, Bank Aceh juga menghadirkan beberapa kantor cabang dan cabang pembantu baru salah satunya di Jakarta yang akan dibuka tahun ini. Tujuan pembukaan cabang ini, Haizir menjelaskan untuk mempermudah dan mendekatkan nasabah dengan Bank Aceh.
“Kita tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah Bank Aceh yang masih membutuhkan “human touch” di kantor cabang,” ucap Haizir. (*) Dicky F Maulana