Semarang – Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 hingga saat ini, memberikan dampak yang signifikan bagi para pelaku usaha baik makro maupun mikro, tak terkecuali bagi industri farmasi di Indonesia. Di satu sisi industri farmasi akan tumbuh cukup signifikan apabila memiliki produk yang secara langsung ataupun tidak langsung terkait dengan covid19, sedangkan di sisi lain produk yang tidak terkait covid19 akan mengalami penurunan.
PT Phapros Tbk, yang merupakan anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk, berbagi strategi survive di masa pandemi covid 19 ini dengan para milenial yakni Mahasiswa D3 vokasi Akuntansi Undip. Diwakili oleh Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko, dirinya menjelaskan bagaimana strategi Phapros untuk agile dalam beradaptasi terhadap kondisi pandemi, baik dengan mengubah portfolio produk, serta mempercepat pengembangan produk terkait covid19 di bagian RnD nya, dengan melibatkan semua lini baik fungsi operation dan manufaktur, Phapros berhasil tetap bertahan dengan performance yang baik.
“Seperti diketahui bersama, bahwa salah satu produk unggulan PT Phapros Tbk adalah Antimo, yang merupakan produk teman perjalanan. Adanya pemberlakukan PSBB serta pembatasan perjalanan masyarakat, performance Antimo menurun di 2020. Tetapi kami tidak tinggal diam, strategi mendorong performance produk-produk related covid-19 yang kami miliki, seperti multi vitamin Becefort dan produk lainnya adalah pilihan yang harus diambil. Termasuk mendorong inovasi dan berkejar dengan waktu, dan kami cukup berhasil melakukannya,” jelas Hadi Kardoko.
Ia menambahkan, PT Phapros yang juga merupakan perusahaan public dan mengutamakan penerapan prinsip good corporate governance (GCG) yang transparansi serta akuntabel dalam proses bisnisnya, sangat terbuka pada mahasiswa D3 Akuntansi dan para akademisi yang berminat untuk melakukan penelitian ilmiah. Banyak hal yang dapat dilakukan penelitian pada saat pandemi seperti ini. Baik dari segi operasional maupun di segi manajemen perusahaan (akuntansi manajemen).
Sementara itu, GM Human Capital Kimia Farma, Hastuti Assauri mengatakan bahwa Kimia Farma sangat peduli pada pengembangan SDM untuk menghasilkan talent-talent terbaik yang akan menjadi Next Leader dan dapat memimpin perusahaan di masa depan.
Sejak Tahun 2017 Human Capital Kimia Farma telah melakukan transformasi untuk agar dapat menjadi Center of Excellent dalam pengelolaan Human Capital berbasis Digital. Dengan didominasi oleh generasi muda (Generasi Y dan Generasi Z), Kimia Farma telah melaksanakan program pengembangan SDM yang memfasilitasi generasi milenial untuk berinovasi dan berkarya menghasilkan prestasi yang berdampak kepada peningkatan kinerja perusahaan.
Menurutnya, berbagai training dilakukan sejak awal karyawan bergabung (onboarding), pelatihan soft skill maupun hard skill, program Talent Mobility, Talent Exchange juga dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi Talent Kimia Farma.
Hastuti juga menyinggung peluang berkarir di Kimia Farma sangat terbuka untuk mencapai karir tertinggi di perusahaan. Generasi milenial harus memiliki tekad kuat dan semangat tinggi dalam berkarya. Semangat juang demi meraih masa depan perlu di terapkan sejak dini. Gantungkan cita-citamu setinggi langit, bila jatuh pun, pasti diantara bintang-bintang. Hal inilah yang selalu diingat oleh Hastuti dan menjadi motivasi untuk audiens yang dijumpainya.
“Kimia farma membuka pintu lebar-lebar untuk generasi milenial berkarier. Jangan takut bersaing walau hanya lulusan D3. Belajar sambil bekerja juga dapat dilakukan guna mewujudkan mimpi masa depan,” ucap Hastuti Assuari. (*)