BI: 95% Transaksi QRIS Berasal dari UMKM

BI: 95% Transaksi QRIS Berasal dari UMKM

Jakarta – Arus digitalisasi memberikan peluang untuk meningkatkan inklusi ekonomi dan keuangan. Terdapat shifting behavior atau perubahan perilaku. Dimana, dulu orang sering melakukan tatap muka untuk bertransaksi, tetapi sekarang pola transaksi itu telah bergeser dari tradisional ke digital.

Hal tersebut diungkapkan oleh Filianingsih Hendarta, Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) dalam Webinar Infobank dengan tema “Peran Teknologi Digital untuk Mendukung Keuangan Inklusif dan Pemberdayaan UMKM” yang terselenggara pada hari Jumat, 22 Januari 2021.

Dalam menghadapi pergeseran itu, BI pun dituntut untuk cepat mengakomodir sistem pembayaran untuk berubah digital.

Filianingsih menjelaskan, BI telah membuat sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2019. Penggunaan QRIS sejak diterbitkan mengalami pertumbuhan pesat. Sepanjang tahun pertama implementasi QRIS, volume transaksi telah menembus 17,3 juta transaksi dengan nominal transaksi sebesar Rp1,25 triliun dari 5,94 juta merchant.

“Dari total nominal transaksi tersebut sebanyak 95% Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan 85% Usaha Mikro dan Kecil (UMK),” katanya, Jumat, 22 Januari 2021.

BI menargetkan, tahun 2021, sebanyak 12 juta merchant/UMKM akan terhubung dengan QRIS. Caranya, adalah dengan perluasan ekosistem, yaitu QRIS MPM, QRIS CPM, QRIS On Delivery, elektronifikasi, QRIS TTS, dan QRIS Cross Border. (*) Ayu Utami

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News