Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing masuk atau capital inflow ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp4,77 triliun pada minggu kedua Januari 2021.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, modal asing tersebut masuk ke pasar melalui instrumen saham domestik sebesar Rp7,86 triliun sementara untuk instrumen Surat Berharga Negara (SBN) masih keluar sebesar Rp3,09 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 11-14 Januari 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp4,77 triliun,” kata Erwin melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 15 Januari 2021.
Dengan begitu, berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp8,55 triliun. Sementara itu untuk Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun naik ke 71,59 bps per 14 Januari 2021 dari 67,29 bps per 8 Januari 2021.
Selain itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Januari 2021, perkembangan harga pada bulan Januari 2021 diperkirakan inflasi sebesar 0,38% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,38% (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,68% (yoy).
BI mencatat, penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,09% (mtm), tempe, tahu mentah, dan cabai merah masing-masing sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan dan tarif angkutan antarkota masing-masing sebesar 0,02% (mtm), daging ayam ras, ikan kembung, ikan tongkol, kacang panjang dan nasi dengan lauk masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm) dan bawang merah sebesar -0,01% (mtm). (*)
Editor: Rezkiana Np