Jakarta – Pandemi menyebabkan tekanan ekonomi di seluruh dunia. Namun, seiring berjalannya waktu serta penanganan dari tiap-tiap negara terhadap Covid-19, ekonomi dunia pun berangsur pulih. Namun begitu, kontraksi ekonomi hingga akhir tahun ini tak bisa terelakan.
International Monetary Fund (IMF) memprediksi, pertumbuhan ekonomi dunia hingga akhir 2020 akan mengalami kontraksi sekitar 4,4%. Sementara, World Bank juga memproyeksi ekonomi global akan terkontraksi sekitar 5,2% hingga penghujung 2020. Meski begitu, di 2021 ekonomi dunia diprediksi akan mengalami rebound dan dapat tumbuh sekitar 4% hingga 5%.
Sejalan dengan ekonomi global yang berangsur pulih, ekonomi Indonesia turut menunjukkan hal yang sama. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, berbagai kegiatan ekonomi nasional sudah menunjukan kinerja yang positif berkat langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam menangani permasalahan pandemi ini.
“Kita lihat perekonomian sudah mulai pulih. Kalau kita lihat berbagai kegiatan seperti PMI Manufactur kita beranjak di atas ekspansi yaitu di atas 50. Impor barang modal juga mengalami lonjakan dan indikator konsumsi juga membaik,” ujarnya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia secara daring di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020.
Sementara itu, untuk 2021, pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi akan mulai menunjukan pertumbuhan positif di kisaran angka 5%. “APBN 2021 disusun dengan proyeksi ekonomi tahun depan (2021) diperkirakan di kisaran 5%,” kata Sri Mulyani.
“Tahun 2021 memang aspek Covid-19 belum akan menghilang. Namun paling tidak dengan pengalaman kita tahun 2020, di mana kita bisa merumuskan kebijakan-kebijakan secara efektif, secara cepat dan tepat, kita berharap 2021 kita mampu menangani Covid ini secara jauh lebih baik, efektif, sehingga demikian pemulihan ekonomi di 2021 bisa di akselerasi,” tegasnya. (*) Bagus Kasanjanu