Jakarta – Penanganan Covid-19 menuntut setiap aspek masyarakat untuk berpartisipasi, khususnya milenial. Dalam sebuah talkshow, Satgas Covid-19 mengundang relawan-relawan milenial yang berkontribusi dalam penanganan Covid-19. Masing-masing mereka memiliki cerita yang beragam dalam menangani Covid-19.
Di bidang tenaga kesehatan, Dokter Relawan, dr. Budi Santoso bercerita bahwa sebagai salah satu tenaga kesehatan, ia merasa terpanggil untuk membantu negara. Baginya, tenaga kesehatan adalah pemain yang paling penting dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Terkadang sedih sekali apabila ada pasien datang dengan kondisi parah dan tidak tertolong. Di sisi lain, senang sekali apabila pasien yang sudah kita tangani berhasil sembuh dan kembali pulih,” ujar Budi ketika diundang oleh Satgas Covid-19 pada TalkShow yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, 10 November 2020.
Kemudian, ada pula Ika Dewi Maharani yang menjadi Relawan Supir Ambulance Perempuan Pertama di RSDC. Ia juga berbagi pengalaman suka dan dukanya selama menjadi supir ambulance bagi pasien Covid-19. Ia mengaku banyak tantangan yang dihadapi. Namun, ia bersikeras untuk tetap melayani pasien Covid-19 baik sebagai supir maupun perawat.
“Dukanya kadang macet di jalanan. Tidak dikasih jalan, sudah diklakson-klakson tetap saja padahal sudah hampir sampai wisma atlet,” kenangnya pada kesempatan yang sama.
Di bidang seni, ada Filemon Sinmiasa dari Komunitas Ambon Bergerak. Ia bersama teman komunitasnya membuat lagu rap yang berisi anjuran untuk diam dirumah selama pandemi. Baginya, semua orang tetap bisa berkarya walaupun dari rumah. Ia berpesan pada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan tidak keluar rumah apabila tidak mendesak. (*) Evan Yulian Philaret