Jakarta – Ditengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berperan penting dalam memperluas jangkauan penyaluran kredit UMKM di masyarakat. Terlebih, UMKM menjadi ujung tombak perekonomian nasional.
Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Budi Hanoto pada Web Seminar dan E-awarding ke 90 Infobank BPR Awards 2020: Penyelamatan BPR “Ujung Tombak Pembiayaan UMKM di Tengah Pandemi”, Kamis, 1 Oktober 2020.
Menurutnya, selain berperan penting terhadap perluasan kredit, BPR juga memikiki peran sebagai agen penting dalam pemerataan ekonomi yang inklusif.
“Jaringan BPR mampu memperluas penyaluran kredit UMKM. Bank umum memiliki keterbatasan ekspertis dan jaringan dalam menyalurkan kredit UMKM, yang dapat dijembatani oleh BPR melalui pola kredit linkage atau tidak langsung,” kata Budi.
Ia mengungkapkan, hingga Juli 2020 total penyaluran kredit UMKM dari BPR secara tidak langsung telah mencapai Rp50,2 triliun. Angka tersebut setara dengan 4,39% dari total penyaluran kredit UMKM.
Tak hanya itu, BI juga mencatat total kredit BPR hingga Juli 2020 mencapai Rp110,55 triliun angka tersebut masih tumbuh 4,97% secara tahunan. Dari angka tersebut, porsi penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit konsumsibsebesar 46,9%.
Sedangkan segmen lainnya ialah kredit modal kerja sebesar 45,52% dan terakhir ialah kredit investasi debesar 7,53%. Meskipun begitu, menurutnya pendampingan BPR dan literasi keuangan digital kedepan masih menjadi program utama BPR dalam mendorong ekonomi dan keuangan inklusif. (*)
Editor: Rezkiana Np